Internasional

Apes! Donald Trump Kena Kasus Baru, Skandal Pemerkosaan

sef, CNBC Indonesia
Kamis, 04/05/2023 14:12 WIB
Foto: REUTERS/DAVID DEE DELGADO

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini menghadapi kasus baru. Ia tersandung skandal pemerkosaan.

Ia pun menghadapi gugatan perdata di Pengadilan Manhattan, New York. Hal ini melibatkan penulis bernama E Jean Carroll.

Bagaimana Kasusnya?

Mengutip Reuters dan The Guardian, kejadian terjadi 1996 lalu, di ruang ganti sebuah pusat pembelanjaan mewah, Bergdorf Goodman, di New York. Carroll mengatakan Trump terlebih dahulu mengarahkannya ke ruang ganti untuk mencoba pakaian dalam.


Tapi kemudian, presiden ke 45 AS itu menutup pintu dan membantingnya. Di sanalah suami Melania itu melakukan pelecehan kepadanya dengan memegang kemaluan Carroll dan memasukkan kelaminnya.

Carroll kala itu menelepon seorang teman dan disarankan memanggil polisi. Namun teman lainnya memintanya terus tutup mulut mengingat Trump pengusaha yang kuat.

Caroll sendiri awalnya pun mengaku tak berniat menuntut Trump lebih jauh. Namun niat itu berubah saat Trump menyebutnya pembohong dan menyangkalnya.

Ini dilakukan Trump di dalam platform Truth Social di Oktober 2022. Trump menyebut kasus mantan kolumnis majalah Elle itu adalah "Hoax dan sebuah kebohongan" seraya mengaitkannya dengan meningkatkan penjualan memoar yang dilakukan Corrall di 2019.

Apa Kata Trump?

Sementara itu, pengacara Trump, Joe Tacopina menyebut klaim Caroll sebagai "kebetulan yang luar biasa". Ia menyebutnya bernada politis.

"Ya, sungguh menakjubkan," kata Carroll.

"Saya belum pernah melihatnya tetapi ini selalu terjadi di cerita Law & Order. Saya terkejut plot semacam ini jarang terlihat," sindirnya.

Ia pun menyebut hubungan Caroll dengan George Conway. Ia adalah pengacara pengkritik Trump yang sempat menikahi salah satu pejabat Gedung Putih di era sang pengusaha, Kellyanne Conway.

Keduanya dilaporkan bertemu di suatu kesempatan. Di sanalah Caroll tergerak menuntut Trump.

Sementara itu, dalam sebuah video deposisi di pengadilan federal Manhattan, Trump menyebutnya konyol. Ia bahkan menegaskan cerita Carroll dibuat-buat.

"Ini adalah cerita yang paling konyol dan menjijikkan," ujarnya membela diri di pengadilan sipil messi tak bersaksi secara langsung, must Reuters.

"Itu hanya dibuat-buat," katanya.

Dua Perempuan Lain yang Dilecehkan

Sidang ini sendiri kini memasuki hari keenam dan diperkirakan akan diperpanjang hingga minggu depan. Persidangan tersebut juga menampilkan kesaksian dari dua wanita yang mengatakan Trump melakukan pelecehan seksual terhadap mereka beberapa dekade lalu.

Mantan reporter majalah People, Natasha Stoynoff, mengatakan bahwa Trump memojokkannya di kediamannya Mar-a-Lago di Florida pada tahun 2005 dan menciumnya secara paksa selama "beberapa menit". Hal itu dihentikan Trump saat seorang kepala pelayan menyela keduanya.

"Itu benar-benar berdampak besar pada saya," kata Stoynoff dengan air mata, menggambarkan rasa malu dan keraguan diri yang dia rasakan setelah pertemuan itu.

Wanita lain, Jessica Leeds, juga bersaksi. Ia menyebut Trump menciumnya, meraba-raba dan meletakkan tangannya di atas roknya dalam penerbangan pada tahun 1979.

Kasus Lain

Perlu diketahui, Trump sendiri juga tengah menghadapi dakwaan. Salah satunya terkait uang tutup mulut" ke aktris dewasa Stormy Daniels, senilai US$ 130.000 (sekitar Rp 1,9 miliar) dan sejumlah pihak lainnya untuk menyembunyikan informasi negatif soal Trump jelang kampanye presidennya 2016.

Tuduhan ini merujuk penyelidikan jaksa Distrik Manhattan, Alvin Bragg. Bak gayung bersambut, sinyal kuat kasus merujuk ke pengadilan terealisasi kala dewan juri Pengadilan Manhattan memutuskan mendakwanya pria 76 tahun, awal April lalu.

Mengutip CNN International, di pengadilan tertutup, sumber mengatakan ada 34 tuduhan yang diajukan kepadanya. Jaksa menuduh Trump menjadi bagian dari rencana melanggar hukum untuk menekan informasi yang dapat merugikan kampanyenya.

Sebenarnya, Trump total memiliki tiga kasus penyelidikan. Ia menghadapi penyelidikan kasus kejahatan di Georgia terkait dengan pemilu AS 2020 dan kasus di Washington terkait serangan para pendukungnya ke gedung Kongres AS, Capitol Hill, pada 6 Januari 2021.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pernyataan Soal Pemerkosaan 1998 Dikritik, Fadli Zon Buka Suara