Jokowi Ketemu Bos Parpol Bahas Stunting, Barang Apa Itu?

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
03 May 2023 13:50
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Permasalahan perekonomian menjadi tema sentral yang diangkat Presiden Joko Widodo saat mengundang para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah ke Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin malam.

Ini disampaikan para bos parpol yang hadir pada malam itu, diantaranya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

"Kita terutama intinya Lebaran. Kemudian beliau (Jokowi) menyampaikan perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan World Bank, IMF, semua," kata Prabowo, yang kini menjabat sebagai menteri pertahanan, dikutip Rabu (3/5/2023).

Airlangga, yang juga merupakan menteri koordinator bidang perekonomian menambahkan, Presiden Jokowi juga secara spesifik menyampaikan persoalan pembangunan yang telah berhasil diselesaikan Indonesia dan yang menjadi tantangan ke depan.

Termasuk tantangan jebakan negara berpendapatan rendah hingga persoalan stunting. Mereka kompak enggan menyebutkan adanya pembahasan serius tentang strategi menghadapi pemilihan umum atau Pemilu 2024, termasuk pembentukan koalisi kembali.

"Ya tadi kita membahas yang tadi saya sebut. Bahkan Pak Imin mendukung masalah stunting. Itu kita bahas," ketika ditanya apakah pencapresan Ganjar Pranowo jadi bahasan dalam rapat tersebut.

Persoalan stunting sendiri memang menjadi salah satu fokus Jokowi selama pemerintahannya di periode kedua ini. Ia kerap kali ingin mengentaskan permasalaham itu bersamaan dengan pengentasan kemiskinan ekstrem di tanah air.

Stunting sendiri secara definisi kerap kali mengalami perubahan. Dikutip dari artikel yang dimuat Kementerian Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bahkan merubah definisinya sebanyak dua kali, pada 2015 maupun 2020.

Pada 2015, WHO menyatakan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Sedangkan pada 2020 didefinisikan sebagai istilah kondisi tubuh pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Kendati begitu, Kemenkes menegaskan bahwa tidak semua balita pendek itu stunting, sehingga perlu dibedakan oleh dokter anak, tetapi anak yang stunting pasti pendek.

Stunting memiliki dampak luas bagi pembangunan negara, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. Dari sisi kesehatan, menurut Kemenkes adalah besarnya gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus), hambatan perkembangan kognitif dan motoric manusia, dan gangguan metabolik pada saat dewasa dan renta terhadap risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, stroke, hingga penyakit jantung.

Adapun dampak ekonominya adalah berpotensi menimbulkan kerugian setiap tahunnya : 2-3 % produk domestik prubto (PDB).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan stunting, diantaranya asupan kalori yang tidak memadai karena faktor sosio-ekonomi seperti kemiskinan; pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengenai praktik pemberian makan untuk bayi dan batita termasuk kecukupan ASI; peranan protein hewani dalam MPASI; penelantaran; pengaruh budaya; hingga ketersediaan bahan makanan setempat.

Karena itu, untuk mencegah stunting ada beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya sejak masa kehamilan harus rutin memeriksakan kondisi janin ke dokter. Perlu juga memenuhi asupan nutrisi yang baik selama kehamilan. Dengan makanan sehat dan juga asupan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium harus tercukupi.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Tanda-tanda RI Lepas dari Belenggu Stunting, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular