International

China Kembali Genjot Pembangunan di Stasiun Antartika

Thea Arbar, CNBC Indonesia
19 April 2023 11:20
Jumlah lapisan es laut yang mengelilingi Benua Antarktika kini sudah berkurang dari sebelumnya. Hal itu ditangkap oleh satelit yang sudah digunakan sejak akhir 1970-an. AP/
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - China dilaporkan tengah melanjutkan konstruksi di stasiun kelima negara itu di wilayah kutub selatan Antartika. Proyek sejak 2018 ini terlihat melalui citra satelit terbaru yang dikumpulkan oleh think tank berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS).

Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa China membangun stasiun baru di Pulau Tak Terungkap (Inexpressible Island) dekat Laut Ross (Ross Sea).

Pembangunan ini diharapkan mencakup sebuah observatorium dengan stasiun bumi satelit, dan akan membantu China mengisi celah besar dalam kemampuannya untuk mengakses benua itu.

"Sementara stasiun tersebut dapat menyediakan pelacakan dan komunikasi untuk rangkaian satelit pengamatan kutub ilmiah China yang berkembang, peralatannya secara bersamaan dapat digunakan untuk mencegat komunikasi satelit negara lain," kata CSIS, mengutip Reuters, Rabu (19/4/2023).

CSIS menggunakan citra satelit yang diambil pada Januari untuk mengidentifikasi fasilitas pendukung baru, bangunan sementara, landasan helikopter, dan pondasi untuk bangunan utama yang lebih besar di stasiun seluas 5.000 meter persegi (53.820 kaki persegi). Diperkirakan pembangunan dapat dilakukan pada tahun 2024.

Stasiun tersebut memiliki posisi yang baik untuk mengumpulkan sinyal intelijen atas Australia dan Selandia Baru dan data telemetri pada roket yang diluncurkan dari Arnhem Space Centre Australia yang baru, katanya. Setelah selesai, stasiun tersebut diharapkan memiliki dermaga untuk kapal pemecah es Xuelong China.

CSIS mengatakan sementara AS masih mempertahankan kehadiran penelitian yang lebih besar di Antartika, termasuk fasilitas terbesar di stasiun McMurdo, jejak China tumbuh lebih cepat. Stasiun kelima China akan berjarak 200 mil (320 km) dari stasiun McMurdo.

Beijing sendiri telah berusaha untuk mengembangkan rute pengiriman baru di Kutub Utara dan memperluas penelitiannya di Antartika. Namun emerintah Barat khawatir kehadirannya yang meningkat di wilayah kutub dapat memberikan kemampuan pengawasan yang lebih baik kepada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Di bawah Traktat Antartika 1959, di mana China menjadi pihak, aktivitas di benua itu dibatasi untuk "tujuan damai". Personel militer diizinkan melakukan penelitian ilmiah, tetapi dilarang mendirikan pangkalan, melakukan manuver, atau menguji senjata.

Sebuah laporan Pentagon tahun 2022 mengatakan infrastruktur Antartika baru China kemungkinan besar dimaksudkan sebagian untuk memperkuat klaimnya di masa depan atas sumber daya alam dan akses maritim serta meningkatkan kemampuan PLA. Namun China menolak klaim bahwa stasiun semacam itu akan digunakan untuk spionase.


(tfa/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gunung Es Seukuran 3 Kali New York Lepas, Bergerak ke Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular