Pertamina Shipping Siapkan Belanja Modal US$ 300 juta
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS) menyiapkan modal belanja atau capital expenditure (Capex) pada tahun 2023 ini hingga US$ 300 juta atau setara Rp 4,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.797 per US$) untuk menumbuhkan bisnis PT PIS sebagai Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina.
Direktur Utama PT PIS, Yoki Firnandi mengatakan bahwa modal tersebut akan digunakan salah satunya untuk menambah jumlah kapal yang dimiliki oleh PT PIS. Dia mengaku, bahkan pada tahun-tahun sebelumnya, total capex yang dikeluarkan mencapai US$ 500 juta atau setara Rp 7,4 triliun.
"Kita sendiri sudah punya alokasi capex di tahun ini saja kita alokasi kurang lebih US$ 300 juta sesuai dengan kebutuhan tahun ini. Tahun-tahun lalu hampir US$ 500 juta untuk capex alokasi. Kita dapat support dari bank nasional maupun internasional," jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program 'Energy Corner', Senin (17/4/2023).
Dia juga mengatakan, dari total capex tersebut, pihaknya sudah mendapatkan pendanaan hingga US$ 185 juta dari beberapa bank nasional maupun internasional. "Untuk pendanaan, baru saja kita secure pendanaan hampir kurang lebih US$ 185 juta dari beberapa bank internasional maupun bank nasional," pungkasnya.
Dari modal tersebut, Yoki mengungkapkan pembangunan organik dilakukan dengan cara terus menambahkan kapal milik PT PIS yang saat ini sebanyak 96 kapal, akan menjadi 130 kapal di tahun 2025 mendatang.
"Kami lakukan pembangunan dan pembelian kapal-kapal baru. Saat ini kapal milik PIS totalnya 96 unit, tentunya ada jumlah yang diremajakan kita bertumbuh dari jumlah maupun volume atau sizing. Ditargetkan 2025, kapal yang kami miliki kurang lebih hampir 130 unit. Jadi bertumbuh dari 96 ke 130," tambahnya.
Adapun, hal tersebut dilakukan dalam upaya mengejar target yang dimiliki oleh PIS yakni pada tahun 2025 memiliki pendapatan atau revenue sebesar US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 59,1 triliun. "Untuk rencana jangka panjang sendiri, kita menargetkan 2025 revenue kita sudah hampir US$ 4 billion," ujarnya.
Selain penambahan jumlah kapal, pihaknya akan menjajaki akuisisi dengan perusahaan internasional lainnya. "Tidak lain upaya kita akselerasi pertumbuhan bisnis, kapal, dan upgrade kapal. Jadi kurang lebih itu plan kita untuk penambahan kapal yang kita miliki," jelasnya.
Yang terbaru, Yoki juga mengatakan bahwa PIS sedang dalam tahap pengusulan pemegang saham untuk tender kapal Liquefied Natural Gas (LNG) di Qatar. Selain itu, ada juga proyek off shore dengan India, serta akan ada beberapa partner proyek yang dikerjakan seperti proyek terminal di Korea dan Amerika Serikat.
"Masih dalam tahap penjajakan namun kalau konsisten kita jalankan dan ini menurut saya baik untuk target US$ 4 miliar dan pada saat pemegang saham minta IPO kita siap," tandas Yoki.
(pgr/pgr)