Internasional

Awas Perang! Kapal Penghancur AS Masuki Laut China Selatan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 April 2023 16:00
This handout photo from the US Navy taken on November 20, 2021 shows the US Navy's Arleigh Burke-class guided-missile destroyer USS Milius (DDG 69) sailing in the South China Sea. - China simulated
Foto: USS Milius. (AFP/OMAR-KAREEM POWELL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Milius telah melintasi wilayah Kepulauan Spratly di Laut China Selatan (LCS). Hal ini terjadi saat China masih terus menegaskan klaimnya terkait kepulauan itu.

Dalam pengumumannya, Angkatan Laut AS mengatakan kapal itu melintas dalam misi kebebasan navigasi. Mereka juga menambahkan pelayaran kapal itu telah sesuai dengan peraturan internasional.

"Pada akhir operasi, USS Milius keluar dari area klaim yang berlebihan dan melanjutkan operasi di Laut China Selatan. Operasi kebebasan navigasi ini menegakkan hak, kebebasan, dan penggunaan laut yang sah," kata pernyataan Angkatan Laut AS, dikutip Channel News Asia, Senin (10/4/2023).

Bulan lalu, China dan AS sempat berselisih tentang pergerakan USS Milius, yang menurut Beijing memasuki perairan teritorialnya di LCS dekat Kepulauan Paracel.

LCS merupakan jalur penting untuk sebagian besar pengiriman komersial dunia dengan beberapa negara terletak di bibir lautan itu seperti Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Lautan itu diyakini sebagai lautan yang kaya hasil alam, terutama migas dan ikan.

China berkukuh mengklaim sekitar 90% dari lautan itu dalam apa yang disebut sebagai "sembilan garis putus-putus" di mana mencakup area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi. Klaim tersebut telah menimbulkan ketegangan politik dunia akan perang terbuka yang mungkin saja terjadi karena konflik teritorial ini.

This handout photo taken on February 21, 2023 and received from the National Task Force for the West Philippine Sea (NTF-WPS) on February 22 shows suspected Chinese maritime militia vessels anchored off a disputed shoal in the Spratly Island group in the South China Sea. - China claims sovereignty over almost the entire South China Sea, through which trillions of dollars in trade passes annually, and has ignored an international court ruling that its claims have no legal basis. (Photo by Handout / National Task Force for the West Philippine Sea / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT Foto: Kepulauan Spratly di Laut China Selatan. (AFP/HANDOUT)

Atas klaim ini, hubungan Washington dan Beijing juga ikut memanas. Pasalnya, AS tidak mendukung klaim Beijing tersebut dan Negeri Paman Sam terus bekerja sama dengan Filipina yang juga mendeklarasikan kedaulatannya di lautan itu.

Terbaru, Manila memberikan izin bagi militer AS untuk mengakses empat pangkalan militernya. Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa lokasi keempat pangkalan itu berada di Filipina Utara yang berbatasan dengan Taiwan dan di sekitar area Pulau Palawan, dekat LCS.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! China-Taiwan Lagi Panas, Kapal Perang AS Ikut Merapat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular