Internasional

Awas China Ngamuk, Kapal Perang AS Wara-wiri di Selat Taiwan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 August 2024 21:50
A warship of Pakistan take part in the “Aman” or peace exercise in the Arabian Sea, off Karachi, Pakistan, Monday, Feb. 15, 2021. Warships over 40 countries including the United States, Russia, Britain and China are participating the five-day multinational exercise hosted by Pakistan Navy in the Arabian Sea as part of Islamabad's years-long effort to bring security to the area, Pakistan navy said. (AP Photo/Mohammad Farooq)
Foto: AP/Mohammad Farooq

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) berlayar melalui Selat Taiwan, Kamis (22/8/2024). Pelayaran ini diadakan saat hubungan antara Washington dan China memanas.

Mengutip AFP, Angkatan Laut AS menyebutkan pelayaran dilakukan kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Ralph Johnson. Pelayaran dilakukan untuk menunjukan komitmen Washington untuk menegakkan kebebasan navigasi bagi semua negara.

"Tidak ada anggota masyarakat internasional yang boleh diintimidasi atau dipaksa untuk menyerahkan hak dan kebebasan mereka," ujar Armada Ketujuh Angkatan Laut AS.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengonfirmasi bahwa kapal perang itu berlayar dari Selatan ke Utara. Taipei menjelaskan bahwa bahwa tidak ada anomali yang terdeteksi di sekitar negara itu.

Selat Taiwan telah menjadi titik panas antara AS dan China. Ini disebabkan posisi selat itu yang memisahkan China daratan dengan Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari kedaulatannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan militer dengan mengirimkan lebih banyak jet tempur, pesawat nirawak, dan kapal angkatan laut di sekitar pulau tersebut.

Beijing mengatakan tidak akan pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya. Presiden China Xi Jinping meningkatkan retorika terkait Taiwan dengan menyebutkan bahwa penyatuan dengan pulau itu adalah hal yang 'tidak dapat dihindari'.

Sebagai tanggapan, Taiwan telah memperkuat hubungan ekonomi dan politik dengan AS. Taipei juga menyetujui anggaran pertahanan tertinggi sebesar US$ 20,2 miliar (Rp 315 triliun) untuk tahun depan.

Terkait pelayaran kapal AS ini, Tentara Pembebasan Rakyat Beijing menolak keras dengan menyebut langkah ini hanya dilakukan untuk membuat kehebohan. Militer mengatakan Komando Teater Timurnya telah mengatur angkatan laut dan udara untuk membuntuti dan berjaga-jaga terhadap pelayaran kapal AS selama seluruh proses.

"Pasukan China selalu waspada tinggi untuk dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional," katanya dalam sebuah pernyataan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asia Memanas! Jet Tempur China Intai Pesawat Militer AS Dekat Taiwan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular