Jokowi Buka Suara Perintahkan Impor Beras, RI Darurat Pangan?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
06 April 2023 13:22
Keterangan Pers Presiden Jokowi usai tanam padi bersama petani di Tuban, (6/4/2023). (Tangkapan layar youtube Setpres RI)
Foto: Keterangan Pers Presiden Jokowi usai tanam padi bersama petani di Tuban, (6/4/2023). (Tangkapan layar youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo membeberkan alasan memberikan lampu hijau untuk melakukan importasi beras sebanyak 2 juta ton tahun ini kepada Perum Bulog. Beras itu akan dijadikan cadangan beras pemerintah (CBP) menyambut musim kekeringaan karena El Nino atau musim panas kering.

"Itu cadangan Bulog, karena kemungkinan adanya itu akan ada yang namanya El Nino kering panjang, sehingga Bulog, Badan Pangan mempersiapkan diri dengan memperkuat cadangan berasnya," ungkap Jokowi usai melakukan Penanaman Padi di Tuban, Jawa Timur, Kamis (6/4/2023).

Menurut Jokowi cadangan sebagai langkah antisipasi ketika musim kering panjang terjadi, supaya tidak terjadi kekurangan ketika dibutuhkan.

Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Foto: Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Jangan sampai nanti saat musim kering panjang kita bingung beli beras ke Thailand, Vietnam, India, Pakistan barangnya gak ada karena El Nino tidak hanya di Indonesia saja, di negara itu juga terjadi. sehingga itu mengantisipasi dan itu tidak menggangu harga gabah petani tadi," kata Jokowi.

Selain itu menurutnya rencana kedatangan beras impor itu secara bertahap.

Sebelumnya dalam surat penugasan impor beras dari Bapanas ke Perum Bulog, dijelaskan importasi ini harus dilakukan secepatnya sebanyak 500 ribu ton.

Adapun stok CBP yang disimpan Bulog mengkhawatirkan. Bulog hanya memiliki sisa beras 227 ribu ton. Jumlah itu dianggap bahaya karena Bulog memiliki sejumlah penugasan dan harus memiliki stok beras yang cukup. Selain itu Bulog juga dikabarkan sulit untuk menyerap beras dari petani karena harus bersaing dengan swasta juga adanya praktik penimbunan.


(emy/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penampakan Surat Rahasia RI Mau Impor Beras 2 Juta Ton

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular