Internasional

Polisi Israel Serbu Al-Aqsa, Palestina Ancam 'Ledakan' Besar

luc, CNBC Indonesia
05 April 2023 11:55
Sejumlah polisi Israel dilaporkan melancarkan serangan terhadap puluhan warga muslim yang tengah beribadah di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Rabu (5/4) subuh waktu setempat. (Tangakapan Layar Video Reuters)
Foto: Sejumlah polisi Israel dilaporkan melancarkan serangan terhadap puluhan warga muslim yang tengah beribadah di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Rabu (5/4) subuh waktu setempat. (Tangakapan Layar Video Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bentrokan terjadi di dalam Masjid Al-Aqsa di Yerusalem setelah polisi Israel menyerbu masuk dan melukai setidaknya tujuh orang.

Penggerebekan itu terjadi sebelum fajar pada Rabu (5/4/2023). Polisi Israel mengatakan aksi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas "kerusuhan".

Bulan Sabit Merah Palestina (The Palestinian Red Crescent) melaporkan ada yang cedera, tetapi tidak memerinci berapa banyak orang yang terluka. Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai Al-Aqsa.

"Saya sedang duduk di kursi membaca (Alquran)," kata seorang wanita tua kepada kantor berita Reuters sambil duduk di luar masjid, berjuang untuk mengatur napas. "Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya," katanya sambil mulai menangis.

Polisi Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka dipaksa memasuki kompleks tersebut setelah "agitator bertopeng" mengunci diri mereka di dalam masjid dengan kembang api, tongkat, dan batu.

"Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar agitator," kata pernyataan tersebut, menambahkan bahwa seorang petugas polisi terluka di kaki, dikutip dari Aljazeera.

Adapun, ketegangan terus memuncak di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki selama berbulan-bulan. Ada kekhawatiran akan kekerasan lebih lanjut saat festival keagamaan penting, seperti bulan puasa Ramadan dan Paskah Yahudi.

Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan terbaru terhadap jamaah, yang mereka gambarkan sebagai kejahatan.

"Kami memperingatkan pendudukan agar tidak melintasi garis merah di tempat-tempat suci, yang akan menyebabkan ledakan besar," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Yordania, yang bertindak sebagai penjaga situs suci Kristen dan Muslim Yerusalem di bawah pengaturan status quo yang berlaku sejak perang 1967, mengutuk penyerbuan kompleks Israel yang "mencolok".

Sementara itu, Kementerian luar negeri Mesir menyerukan penghentian segera "serangan terang-terangan" Israel terhadap jamaah Al-Aqsa.

Konfrontasi di Al-Aqsa, tempat suci ketiga dalam Islam dan situs paling suci dalam Yudaisme - yang disebut sebagai Temple Mount - telah memicu perang lintas batas yang mematikan antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza di masa lalu yang terakhir pecah pada 2021.

Hamas mengutuk serangan terakhir sebagai "kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan meminta warga Palestina di Tepi Barat "untuk pergi secara massal ke masjid Al-Aqsa untuk mempertahankannya".

Orang Palestina melihat Al-Aqsa sebagai salah satu dari sedikit simbol nasional di mana mereka mempertahankan beberapa elemen kendali. Namun, mereka takut akan perambahan oleh kelompok Yahudi seperti yang terjadi di Masjid Ibrahimi (Gua Para Leluhur) di Hebron, di mana setengah dari masjid diubah menjadi sinagog setelah tahun 1967.

Warga Palestina juga khawatir dengan gerakan sayap kanan Israel yang ingin menghancurkan struktur Islam di kompleks Masjid Al-Aqsa dan membangun kuil Yahudi di tempat mereka.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PBB Terkejut, Dunia Kecam Israel Serang Brutal Masjid Al-Aqsa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular