CEO JPMorgan Warning Badai Bank AS: Krisis Belum Berakhir
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon memperingatkan bahwa krisis perbankan Amerika Serikat (AS) sedang berlangsung dan dampaknya akan terasa selama bertahun-tahun.
Peringatan ini ditulis Dimon pada Selasa (4/4/2023) waktu setempat, melalui sebuah surat tahunan kepada pemegang saham setebal 43 halaman yang mencakup berbagai topik, mulai dari kinerja JPMorgan hingga geopolitik dan regulasi.
"Krisis saat ini belum berakhir, dan bahkan ketika sudah berlalu, akan ada dampaknya selama bertahun-tahun yang akan datang," tulis Dimon, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu.
Dimon menyebut awan badai masih mengancam ekonomi seperti yang terjadi setahun lalu, di mana saat ini sistem perbankan AS berada di bawah tekanan baru setelah kegagalan Silicon Valley Bank (SVB) dan penyelamatan Credit Suisse oleh UBS bulan lalu.
"Kemungkinan pasar mengalami resesi telah meningkat," tulis Dimon lagi.
"Dan sementara ini tidak seperti tahun 2008, tidak jelas kapan krisis saat ini akan berakhir. Ini telah memicu banyak kegelisahan di pasar dan jelas akan menyebabkan pengetatan kondisi keuangan karena bank dan pemberi pinjaman lainnya menjadi lebih konservatif."
Meski begitu, tulis Dimon, tidak jelas apakah gangguan tersebut akan memperlambat belanja konsumen yang menggerakkan ekonomi AS atau tidak.
"Risiko yang menyebabkan krisis saat ini bersembunyi di depan mata," tulis Dimon, mengutip eksposur suku bunga dan tingkat simpanan yang tidak diasuransikan di SVB.
Namun Dimon menyebut ada perbedaan krisis saat ini dengan krisis 2008 yang melanda bank-bank besar, pemberi pinjaman hipotek dan asuransi dengan interkoneksi global.
"Krisis perbankan saat ini melibatkan jauh lebih sedikit pemain keuangan dan lebih sedikit masalah yang perlu diselesaikan," tambahnya.
(sef/sef)