'Barang Panas', Lelang Aset Sitaan BLBI Sepi Peminat!
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Satuan Tugas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI) Rionald Silaban mengakui bahwa pihaknya merasakan kesulitan dalam mengeksekusi lelang aset sitaan.
Rional mengatakan dari jumlah barang yang dilelang hanya mencapai 7% pada 2021 dan masih 3% pada 2022. Bahkan, ada aset tanah yang telah dinilai, tetapi belum hingga saat ini.
"Aset tanah memang ada isu penilaian sehingga perencanaan lelang tidak dapat dilakukan karena tidak ada penawaran," kata Rionald dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Selasa (28/3/2023).
Selain itu, beberapa aset tersebut ada yang dipakai sebagai jaminan kredit di perbankan asing. Hal ini, menurut Rionald, menjadi perhatian Satgas BLBI ke depannya.
Dari catatan Satgas BLBI, terdapat 371 bidang tanah atau bangunan yang perlu penyelesaian baik melalui pengusaan fisik atau pengelolaan aset properti, a.l. penetapan status, hibah, lelang dan PMN.
Menurut Rionald, pengusaan fisik telah dilakukan terhadap 18.09 juta meter persegi, termasuk aset di Lippo Karawaci, Karet Tengsin, Karet Belakang Setiabudi, Jasinga dan Plaza Shinta.
Salah satu aset yang tidak laku adalah milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Aset-aset tersebut tak kunjung laku setelah dilelang sebanyak tiga kali sejak awal tahun lalu. Hingga kini tim Satgas BLBI masih akan melakukan penilaian ulang terhadap aset Tommy itu supaya akhirnya bisa di monetisasi.
Setelah penilaian ulang terhadap total aset itu selesai dilakukan, Satgas BLBI akan kembali melelang keempat aset PT Timor Putra Nasional (TPN). Namun, pelaksanaan lelangnya masih dalam tahap perencanaan, dan akan diumumkan ke publik jika sudah ditetapkan.
(haa/haa)