30 Tahun Jualan, Pedagang Baju Bekas Mendadak Susah Makan

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
24 March 2023 21:30
Pusat Pakai Bekas Senen (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Pusat Pakai Bekas Senen (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal pakaian dan barang bekas impor ilegal belakangan kembali menjadi sorotan. Pasalnya, skandal ini sudah ada sejak dahulu, namun pemerintah tak kunjung menemukan titik terang untuk memusnahkan hingga ke akarnya.

Doni, salah seorang pedagang pakaian bekas impor menuturkan bahwa dirinya sudah selama 30 tahun menekuni bisnis ini. Dan ternyata, sudah selama 40 tahun bisnis jual beli pakaian dan barang bekas impor ada di Pasar Senen.

"Ini sudah hampir 40 tahun loh [thrifting ada] di sini. Ini sudah kebakaran dulu. Saya jualan ini hampir 30 tahun, kenapa baru dipermasalahkan sekarang?," Kata Doni saat ditemui di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023).

Doni mengaku, selama 30 tahun dia telah menjadi pengecer pakaian bekas impor di Pasar Senen. "30 tahun itu saya jadi pengecer pakaian bekas impor," lanjutnya.

Lebih lanjut, Doni mempertanyakan atas kelegalan dari jual beli pakaian bekas impor. Dia merasa hal yang dia lakukan selama ini tidak melanggar hukum, karena dia membeli pakaian bekas yang sudah masuk di Indonesia, bukan menyelundupkan dari luar negeri.

"Yang dilarang itu kan impor, kalau udah masuk ke sini, kenapa bisa masuk? Itu siapa yang salah? Bukan di sini yang salah, impor dari sananya. Kalau memang ini ilegal, kenapa bisa masuk? Mestinya dilarangnya di sana dong, jangan di sini yang dikejar-kejar, kita nyari makan di sini," ujar Doni.

"Ya saya mikir kalau sudah sampai di sini berarti boleh dong. Saya tahunya, sudah di sini saya beli. Berarti kalau sudah sampai di sini berarti barang boleh. Kalau dilarang tuh berarti nggak boleh masuk, tapi kenapa masuk? Berarti boleh dong?," imbuh dia.

Penampakan 19 kios baju bekas di Pasar Senen digrebek Kepolisian. (CNBC Indonesia/Martyasari)Penampakan 19 kios baju bekas di Pasar Senen digrebek Kepolisian. (CNBC Indonesia/Martyasari)

Sementara itu, Doni mengaku dirinya pun merasa ketakutan atas penertiban yang belakangan tengah digalakkan oleh pemerintah. Tak hanya dirinya, pedagang lainnya pun juga merasakan hal serupa.

"Ya takutlah, sampai sekarang masih pada takut jualan," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia hanya berharap pemerintah bisa memberikan solusi dari skandal yang tengah terjadi ini, bukan hanya menggalakkan dan seakan tak berpihak kepada para pedagang pengecer.

"Solusinya saja, kenapa baru sekarang dipermasalahkan. Saya nyari ya buat makan, bukan buat kaya," pungkasnya.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Tangis Darah' Pengusaha Pakaian RI, Kena Pukulan Beruntun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular