
Parah! 2 Hari Lagi Ramadan, Harga Sembako Beterbangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga sejumlah bahan pangan pokok terpantau naik hari ini, Selasa (21/3/2023).
Secara rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran, harga daging, bawang sampai minyak goreng terpantau naik.
Berikut sembako yang terpantau naik harga hari ini mengutip data Panel Harga Badan Pangan (pukul 12.13 WIB):
- beras premium naik Rp10 jadi Rp13.600 per kg
- bawang merah naik Rp310 jadi Rp35.590 per kg
- bawang putih bonggol naik Rp80 jadi Rp32.010 per kg
- cabai merah keriting naik Rp390 jadi Rp44.750 per kg
- minyak goreng curah naik Rp40 jadi Rp15.030 per liter
- minyak goreng kemasan sederhana naik Rp10 jadi Rp18.020 per liter
- daging ayam ras naik Ep140 jadi Rp34.640 per kg
- telur ayam ras naik Rp20 jadi Rp29.000 per kg
- daging sapi murni melonjak Rp1.820 jadi Rp136.810 per kg
- ikan tongkol naik Rp10 jadi Rp35.450 per kg
- ikan bandeng naik Rp60 jadi Rp34.190 per kg.
Di wilayah DKI Jakarta, harga sejumlah bahan pangan bahkan terpantau melonjak lebih mahal.
Harag cabai rawit merah melonjak Rp2.977 per kg jadi Rp87.743 per kg, telur ayam ras naik Rp498 jadi Rp30.179 per kg dan ayam ras naik Rp705 jadi Rp39.105 per ekor.
Harag daging sapi (has/ paha belakang) naik Rp660 jadi Rp145.216 per kg dan daginng sapi murni (semur) naik Rp111 jadi Rp141.282 per kg.
Vera Ismainy, Media Relations Manager Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengatakan, lonjakan harga di setiap jelang Ramadan sampai Lebaran salah satunya disebabkan kenaikan permintaan.
Ramadan kali ini, imbuhnya, tak berbeda dengan tahun sebelumnya. Di mana permintaan meningkat untuk memasok kebutuhan sahut dan berbuka puasa.
"Di dalam bulan Ramadan, logika penghematan konsumsi tidak berlaku. Sekalipun masyarakat mengurangi konsumsi di siang hari, peningkatan konsumsi di waktu sahur dan berbuka mampu meningkatkan konsumsi lebih dari 30%," kata Vera kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (21/3/2023).
"Siklus ini selalu terjadi menjelang Ramadan dan Lebaran dan juga Natal dan Tahun Baru. Faktor budaya di mana hari raya menjadi momen untuk berkumpul dan merayakan kebersamaan dengan keluarga juga menjadi tambahan," jelasnya.
Selain itu, ujarnya, produktivitas pangan Indonesia secara umum juga belum optimal.
"Faktor eksternal, seperti perubahan iklim, naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) yang berdampak pada bertambahnya biaya transportasi, juga sudah terjadi sebelum memasuki fase ini. Faktor-faktor eksternal ini turut berkontribusi pada konsisten tingginya harga pangan," pungkasnya.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pedagang Pasar Blak-blakan Kritik Jokowi, Ada Apa?
