Foto Internasional

Prancis Chaos! Presiden Macron Aman dari Mosi Tidak Percaya

Getty Images, CNBC Indonesia
Selasa, 21/03/2023 09:50 WIB

Pemerintah Prancis di bawah Presiden Emmanuel Macron selamat dari dua mosi tidak percaya di parlemen pada Senin (20/3/2023).

1/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Pemerintah Prancis di bawah Presiden Emmanuel Macron selamat dari dua mosi tidak percaya di parlemen pada Senin (20/3/2023), tetapi masih menghadapi tekanan kuat atas kebijakan reformasi pensiun yang kontroversial. (BERTRAND GUAY/AFP via Getty Images)

2/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Sebelumnya, Perdana Menteri Elisabeth Borne membuat marah oposisi pekan lalu dengan mengumumkan pemerintah akan memberlakukan reformasi pensiun tanpa pemungutan suara parlemen. Hal tersebut memicu tuduhan perilaku anti-demokrasi. Alhasil, oposisi mengajukan dua mosi tidak percaya pada pemerintah. (BERTRAND GUAY/AFP via Getty Images)

3/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Majelis rendah Majelis Nasional dengan 577 kursi menolak mosi pertama yang diajukan oleh koalisi LIOT sentris dan didukung oleh sayap kiri dengan selisih hanya sembilan suara, jauh lebih sempit dari yang diharapkan. (BERTRAND GUAY/AFP via Getty Images)

4/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Mosi yang diajukan oleh National Rally (RN) sayap kanan pun ditolak dengan hanya 94 suara yang mendukung. Penolakan mosi berarti reformasi untuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 kini telah diadopsi oleh legislatif. (BERTRAND GUAY/AFP via Getty Images)

5/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

"Saya bertekad untuk terus melakukan transformasi yang diperlukan di negara kami dengan para menteri saya dan mencurahkan seluruh energi saya untuk memenuhi harapan sesama warga negara kami," kata Borne dalam sebuah pernyataan kepada AFP setelah pemungutan suara. (BERTRAND GUAY/AFP via Getty Images)

6/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Hasilnya segera memicu protes anti-pemerintah, dengan 101 orang ditangkap di Paris saja dalam ketegangan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan. (Firas Abdullah/Anadolu Agency via Getty Images)

7/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Penolakan mosi tidak percaya tersebut membuat protes lanjutanmeletus di pusat kota Paris pada Senin malam dengan pengunjuk rasa membakar tempat sampah dan bentrok dengan polisi yang menggunakan gas air mata untuk membersihkan beberapa daerah. (ARNAUD FINISTRE/AFP via Getty Images)

8/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Adegan serupa dilaporkan di kota-kota Prancis lainnya termasuk Dijon dan Strasbourg di timur dan Rennes di barat. Selain itu, telah terjadi pemogokan bergilir oleh pemulung di Paris, yang menyebabkan tumpukan sampah yang tidak sedap dipandang dan tidak higienis menumpuk di ibu kota Prancis. (ARNAUD FINISTRE/AFP via Getty Images)

9/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Tokoh sayap kiri Jean-Luc Melenchon mengatakan orang "harus mengekspresikan diri mereka di mana saja dan dalam segala keadaan untuk memaksa penarikan reformasi". (CHRISTOPHE ARCHAMBAULT/AFP via Getty Images)

10/10 Anggota kelompok parlemen Majelis Nasional La France Insoumise (LFI) dan koalisi sayap kiri NUPES (Persatuan Ekologi dan Sosial Rakyat Baru) memegang tanda bertuliskan

Adapun, tidak jelas kapan Macron akhirnya akan memberikan komentar publik atas peristiwa tersebut, di tengah laporan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk menyampaikan pidato kenegaraan. (ARNAUD FINISTRE/AFP via Getty Images)