
Prancis Panas! Jutaan Orang ke Jalan, Kilang Minyak Diblokir

Jakarta, CNBC Indonesia - Demonstrasi besar-besaran terjadi di Prancis. Dilaporkan AFP, setidaknya 1,28 juta orang turun ke jalan secara nasional, Selasa (7/3/2023) waktu setempat.
Angka tersebut menunjukkan bahwa demonstrasi tersebut adalah yang terbesar dalam beberapa dekade. Ini bahkan lebih tinggi dari perkiraan 1,27 juta.
Demo terjadi karena warga menentang reformasi aturan pensiun yang direncanakan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pemimpin 45 tahun itu berencana menaikkan usia pensiun resmi, dari 62 menjadi 64 tahun, yang memang menjadi kebijakan unggulan di masa jabatan keduanya tersebut yang dimulai tahun lalu, setelah mengalahkan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.
Mengutip CNBC International, pengunjuk rasa bukan hanya pekerja tapi juga mahasiswa. Mereka menyebar di seluruh Prancis, termasuk kota Paris.
"Mari kita buat Prancis 'terhenti'!" sebuah koalisi serikat pekerja mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Gangguan akibat pemogokan besar itu juga terlihat. Di mana transportasi hampir berhenti beroperasi, termasuk kereta, metro, dan penerbangan.
"Operator kereta api negara SNCF memperingatkan penumpang untuk membatalkan atau menunda perjalanan, jika memungkinkan sementara Eurostar menyarankan pemegang tiket untuk memeriksa apakah kereta mereka berjalan," tulis media itu.
![]() |
"Sebagian besar layanan metro juga dibatalkan, begitu pula beberapa penerbangan dari bandara Charles de Gaulle dan Orly di Paris," tambahnya.
Banyak sekolah juga ditutup. Pengiriman bahan bakar diblokir dari kilang.
Perwakilan dari serikat CGT di TotalEnergies, mengatakan kepada Reuters bahwa pemogokan memblokir kilang salah satunya di Gonfreville di Normandia. Tak tanggung-tanggung blokade terjadi hingga Kamis.
"Penyumbatan di berbagai kilang dapat menyebabkan kekurangan bensin pada akhir minggu," kata kepala grup supermarket Prancis Les Mousquetaires Thierry Cotillard, dikutip BBC International.
Dalam laporan lainnya disebut pula bagaimana bentrokan pecah. Polisi dan pendemo terlibat dorong-dorong hingga kebakaran dan pengrusakan muncul.
Sebelumnya, Macron menyebut perubahan aturan pensiun penting karena perkiraan defisit sistem untuk sebagian besar 25 tahun ke depan. Itu mengacu pada data analisis ombudsman pensiun independen.
Perlu diketahui, Prancis tertinggal dari tetangganya dan ekonomi utama Eropa lainnya, di mana usia pensiun telah dinaikkan menjadi 65 tahun atau lebih. Itu karena harapan hidup yang lebih tinggi.
Tapi kebanyakan warga melihat perubahan itu tidak adil. Aturan bisa menghukum pekerja berketerampilan rendah yang memulai karir mereka lebih awal serta mengurangi hak untuk bersantai dan pensiun panjang di akhir masa kerja.
Di sisi lain, Prancis bergulat dengan inflasi yang tinggi, yang tiba-tiba meningkat pesat pada bulan Februari hingga mencapai 6,2% tabun ke tahun (yoy). Menurut survei Elabe, sekitar dua pertiga dari dukungan publik memprotes reformasi pensiun.
Sementara itu, pengamat menilai Macron sebenarnya peluang yang jauh lebih baik untuk mengesahkan undang-undang empat tahun lalu. Tapi tak ia lakukan.
Namun pendukungnya memiliki alasan lain. Ini disebut penting untuk menyeimbangkan pembukuan negara.
"Reformasi ini sangat penting," Alexandre Holroyd dari partai politik Renaisans mengutip tingkat defisit yang diproyeksikan dan peningkatan harapan hidup.
"Ini reformasi yang sulit. Kami meminta orang untuk bekerja lebih banyak. Kami memahami bahwa ini sulit, tetapi hal yang bertanggung jawab untuk dilakukan di sini adalah menyeimbangkan pembukuan dan memastikan sistem pensiun hebat yang kami miliki ini dapat bertahan selama 40 tahun ke depan seperti yang terjadi selama 40 tahun terakhir," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prancis Panas! Demo Besar-Besaran, BBM Kritis