Duh! Ternyata Bunga Kredit Bank Sudah Mepet 10%

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
16 March 2023 20:25
Infografis/Uang Denda  sampai Bunga Kartu Kredit Turun/Aristya Rahadian Krisabella
Foto: Infografis/Uang Denda sampai Bunga Kartu Kredit Turun/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan suku bunga di perbankan terus mengalami kenaikan, baik dari bunga deposito hingga bunga kredit. Suku bunga kredit per Februari 2023 mencapai 9,34%

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, di pasar uang, suku bunga IndONIA mencapai 5,53% pada 15 Maret 2023. Imbal hasil SBN tenor jangka pendek meningkat 50 basis poin (bps) dibandingkan dengan level pada akhir Desember 2022. Sementara, imbal hasil SBN tenor jangka panjang tetap terkendali.

Adapun suku bunga deposito 1 bulan pada Februari 2023 juga tercatat rendah 4,12%, meskipun meningkat 15 bps dibandingkan dengan Desember 2022.

Nah, sementara suku bunga kredit bank sudah mendekati 10% pada Februari 2023. Namun, menurut Perry levelnya masih kondusif untuk mendukung permintaan kredit.

"Suku bunga kredit Februari 2023 juga tetap kondusif mendukung permintaan kredit, yakni 9,34%," jelas Perry dalam konferensi pers, Kamis (16/3/2023).

Bank Indonesia mengklaim terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan serta mendorong berlanjutnya peningkatan kredit/pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional.

Perry juga mengatakan bahwa intermediasi perbankan terus meningkat, sehingga mendukung upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan kredit perbankan Februari 2023 kembali naik pada seluruh sektor ekonomi, yakni dari 10,53% (yoy) pada Januari 2023 menjadi 10,64% (yoy). Pembiayaan pada perbankan syariah juga tumbuh lebih tinggi mencapai 20,13% (yoy) pada Februari 2023.

Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah mencapai Rp 5,87 triliun hingga akhir Februari 2023.

"Kredit/pembiayaan yang tinggi didorong oleh tersedianya sisi penawaran sejalan dengan kondisi likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang longgar,"jelas Perry.

"Sementara dari sisi permintaan, kenaikan kredit/pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi termasuk UMKM dan konsumsi rumah tangga yang terus membaik," kata Perry lagi.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Kontainer Berisi Rupiah Dibawa BI ke Banda Neira

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular