Jreng! Pemerintah Buka Opsi Impor Beras Lagi 500 Ribu Ton

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 March 2023 11:16
Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membuat keputusan untuk membuka opsi mengimpor beras lagi. Jumlahnya sekitar 500 ribu ton.

"Kemarin dipimpin Presiden (Jokowi) sudah memutuskan kapan pun diperlukan kita bisa masuk lagi 500 ribu," ungkap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu malam (15/3/2023).

Zulhas menjelaskan opsi impor beras dilakukan karena stok beras yang dimiliki Bulog. Angkanya tak sampai 1 juta ton.

"Karena stok Bulog biasanya 1,2 juta sekarang kalau gak salah sekitar 300-an (ribu ton)," sebutnya.

Zulhas mengatakan keputusan ini sudah dibuat lintas Kementerian/Lembaga seperti Kementan, Kemendag, Badan Pangan Nasional, hingga Perum Bulog.

Pekerja mengangkut beras BULOG di gudang BULOG Divre DKI Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (9/1/2018). BULOG telah menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk kepentingan operasi pasar kurang lebih sebanyak 30.000 ton, yang tersebar di 198 titik di 26 divisi regional seluruh Indonesia, dan operasi pasar ini akan dilaksanakan sampai dengan 31 Maret 2018.Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Pekerja mengangkut beras BULOG di gudang BULOG Divre DKI Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (9/1/2018). BULOG telah menggelontorkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk kepentingan operasi pasar kurang lebih sebanyak 30.000 ton, yang tersebar di 198 titik di 26 divisi regional seluruh Indonesia, dan operasi pasar ini akan dilaksanakan sampai dengan 31 Maret 2018.

"Untuk itu walaupun berat karena saya gak setuju impor-impor itu tapi tidak ada pilihan. Kemarin diputuskan kembali 500 ribu (ton) tapi kapan diperlukan karena sekarang lagi panen raya," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, impor beras tetap jadi pilihan pemerintah untuk menekan harga beras di dalam negeri. Pemerintah, katanya, akan memantau dalam 3 bulan ini.

"Nomor satu, mengenai neraca pangan itu produksi dalam negeri. Saat itu cukup buat apa impor. Saat kita memang memerlukan itu (impor) kita lakukan, tapi itu last option," kata Arief di di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/3/2023).

"Tapi negara itu punya kewajiban. Saat kita kalkulasi bersama itu kurang, kurang itu bukan berarti kegagalan. Kurang itu bisa terjadi karena cuaca, climate change, mungkin juga pemupukan atau hama," tambahnya.

Dia pun menjelaskan alasan pemerintah akhirnya mengimpor 500 ribu ton beras.

"Kalau hari ini tidak ada 500 ribu ton itu, hari ini kita sulit sekali. Nyatanya di Bulog stoknya 280 ribu ton, sudah termasuk impor yang 98% kali. Jadi percayalah bahwa pemerintah ini bersama petani dan pedagang, bersama masyarakat Indonesia. Tiga-tiga ini harus kita jagain," kata Arief.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisruh Impor Beras, Mentan Tegaskan Produksi Lagi Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular