Resesi Seks di Depan Mata, Sudah Sampai Tetangga RI

News - Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
12 March 2023 19:30
3 Negara Asia Dihantui Resesi Seks, Populasi Manusia Terancam Foto: Infografis/ 3 Negara Asia Dihantui Resesi Seks, Populasi Manusia Terancam/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena resesi seks yang melanda beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, hingga China, semakin menjelar ke negara-negara lain. Termasuk negara tetangga Indonesia, yaitu Singapura.

Tingkat fertilitas di negara itu bahkan menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Tingkat fertilitas merupakan data yang menggambarkan jumlah anak yang dimiliki oleh tiap perempuan di satu wilayah.

Angka yang diperoleh dari pembagian antara jumlah kelahiran dengan jumlah populasi perempuan ini di Singapura pada 2022 sebesar 1,05. Lebih rendah dari rekor terendah sebelumnya yaitu 1,1 pada 2020.

"Salah satu penyebabnya adalah tahun Macan di kalender imlek, yang secara umum diasosiasikan dengan rendahnya tingkat kelahiran di antara [etnis] tionghoa," kata Menteri di Kantor Perdana Menteri Singapura, Indranee Rajah seperti dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (24/2/2023).

Kondisi rendahnya tingkat fertilitas di Singapura juga terjadi pada 2010, yang juga merupakan tahun Macan. Saat itu, tungkat fertilitas total adalah 1,15. Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya dan tahun setelahnya.

Indranee menjelaskan, tingkat fertilitas Singapura sudah bertahun-tahun merosot, seperti negara maju lainnya. Tingkat fertilitas Singapura selalu berada di bawah 1,2 sejak 2017.

Negara dengan tingkat fertilitas terendah saat ini adalah Korea Selatan, yaitu 0,78.

Indranee mengatakan bahwa makin banyak penduduk Singapura menikah di usia lebih tua. Selain itu, pasangan yang sudah menikah juga makin banyak yang memutuskan untuk menunda memiliki anak atau memiliki anak lebih sedikit.

Ekspektasi hidup penduduk Singapura kini mencapai 83 tahun, dibanding 72 tahun pada 1980. Sekitar 1 dari 4 penduduk Singapura akan berusia 65 tahun atau lebih tua pada 2030.

Perubahan situasi masyarakat ini, menurut Indranee, bakal mempersulit upaya Singapura untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Resesi Seks Korsel Makin Gawat, Warga Ogah Nikah & Hamil


(fab/fab)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading