
Ramai-ramai Mudik Tahun Ini, 77 Juta Orang Bergerak di Jawa

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) melakukan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2023 (Idulfitri 1444 H). Diperkirakan pergerakan orang mencapai 123,9 juta orang.
Jumlah ini meningkat 14,2% jika dibandingkan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini karena beberapa faktor.
Yaitu, tidak adanya PPKM, memasuki masa praendemi Covid-19 atau mendekati normal pascapandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu.
"Penanganan arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini sangat menantang. Maka itu kami telah menyiapkan langkah antisipasi sejak awal tahun. Selain itu, evaluasi dari penyelenggaraan mudik serta Natal dan tahun baru sebelumnya menjadi bekal penting sebagai pelajaran agar tahun ini bisa lebih baik lagi," kata Menhub dalam keterangan, Selasa (7/3/2023).
Berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5% atau 77,3 juta orang.
Adapun 5 daerah asal pemudik terbanyak yaitu:
- Jawa Timur 17,1% (21, 2 juta orang)
- Jawa Tengah 15,1% (18, 7 juta orang)
- Jabodetabek 14,8% (18, 3 juta orang)
- Jawa Barat 12,1% (14, 9 juta orang)
- Sumatra Utara 3,6% (4, 4 juta orang).
Sementara, 5 daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu:
- Jawa Tengah 26,45% (32, 75 juta orang)
- Jawa Timur 19,87% (24, 6 juta orang)
- Jawa Barat 16,73% (20, 72 juta orang)
- Jabodetabek 6,52% (8, 07 juta orang)
- Yogyakarta 4,78% (5, 9 juta orang).
Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (Jumat 21 April 2023), di mana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3% (17, 7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (Rabu, 19 April 2023).
Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 (Selasa 25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga 3 hari setelah Lebaran (Rabu 26 April 2023).
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat adalah:
- mobil pribadi 22,07% (27, 32 juta orang)
- sepeda motor 20,3% (25, 13 juta orang)
- bus 18,39% (22, 77 juta orang)
- kereta api antarkota 11,69% (14, 47 juta orang)
- mobil sewa 7,7% (9, 53 juta orang).
Survei ini dilakukan secara daring (online), yang mulai dari perencanaan dan analisis hasil surveinya dilakukan bekerja sama dengan kalangan akademisi dan pakar transportasi.
Belum Banyak Pesan Tiket Mudik
Sebelumnya, penjualan tiket kereta periode mudik lebaran sudah dinilai dari beberapa waktu lalu, sehingga bisa dipesan oleh calon penumpang.
KAI menetapkan masa Angkutan Lebaran pada H-10 sampai dengan H+10 Lebaran atau 12 April sampai dengan 3 Mei 2022. KAI menjual tiket KA Lebaran mulai H-45.
"Berdasarkan pantauan pada 6 Maret 2023, jam 09.30 WIB, tiket KA Jarak Jauh pada masa Angkutan Lebaran yang telah terjual pada periode 12 sampai dengan 20 April 2023 adalah 184.551 tiket atau sekitar 20% dari total keseluruhan tiket yang disediakan sebanyak 912.698 tiket. Jumlah tersebut masih akan bertambah, karena penjualan masih terus berlangsung," ungkap VP Public Relations KAI Joni Martinus saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Senin (6/3/2023).
Adapun relasi atau rute perjalanan yang paling banyak diburu calon penumpang adalah ke Bandung, Yogyakarta, Solo, hingga Surabaya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap, Hampir 33 Juta Orang Bakal Mudik ke Jawa Tengah