
Bos Hotel di Wilayah IKN Mulai 'Panen Duit' Nih, Ini Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat okupansi hotel di Kalimantan Timur (Kaltim) mendadak naik dalam beberapa waktu terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pun menunjukkan, provinsi Kaltim masuk ke jajaran 3 besar dengan okupansi tertinggi.
"Kalimantan Timur rata-rata paling tinggi di nasional karena fokus pemerintah di Kaltim dengan proyek IKN (Ibu Kota Negara), kelihatan okupansi naik," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/3/23).
Tingginya okupansi hotel karena kebutuhan banyak pejabat dan pegawai pemerintah pusat dalam kunjungan ke Kaltim. Apalagi projek pun terus berjalan sehingga memerlukan hotel sebagai tempat menginap. Hasilnya terlihat dari kenaikan okupansi.
"Kondisi sekarang mereka okupansi bisa sekitar 61% hampir 62% year on year (secara tahunan) dibanding sebelum ada proyek 2019 mereka 56%, ada kenaikan sekitar 5%an dari 2019," kata Maulana.
Di daerah lain, rata-rata okupansi hotel secara nasional sekitar 48%. Ketika okupansi hotel di Kaltim naik, maka daerah-daerah lain masih merana karena timpangnya pembangunan.
"Memang betul, karena banyak kegiatan di situ (Kaltim). Jadi kalau didetailkan provinsi keliatan fokus pemerintah berkegiatan itu Jawa dan Kaltim. Jadi daerah lain sulit naik ke atas, sulit mereka karena rata-rata mereka masih umumnya di bawah rata-rata tren nasional kalau melihat provinsi," ujar Maulana.
Dari data BPS, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Januari 2023 mencapai 44,86 persen. TPK tertinggi tercatat di DI Yogyakarta sebesar 58,21 persen, diikuti oleh Kalimantan Timur dan Banten masing-masing sebesar 53,52 persen dan 48,68 persen.
(dce)
Next Article Curhat Bos Hotel, Pangkas Sana-Sini Bikin Sulit Pulih