
Bos Freeport Ungkap Syarat Hilirisasi: Harus Ada Ekosistem!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan ekosistem menjadi salah satu persyaratan hilirisasi bisa berjalan di tanah air. Untuk hilirisasi tembaga atau nikel, menurutnya, yang perlu dicanangkan adalah terbentuknya ekosistem kendaraan listrik terutama baterai.
Pasalnya, selama ini penambang menilai produk paling hilir adalah metal hasil tambang. Akibatnya hilirisasi belum bisa terdorong secara maksimal.
"Ekosistem ini kan perlu dibuat dan industri perlu diciptakan agar bisa lebih hilir lagi, bahan baku sudah tersedia di Indonesia," kata Tony dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2023, Selasa (23/2/2023).
Dia menyebutkan alumunium memiliki nilai tambah 20% dibandingkan bauksit. Jika belum diolah, maka hasil tambang tersebut tidak memiliki nilai tambah.
Padahal, jika diolah menjadi produk lanjutan seperti baterai atau komponen mobil listrik, kebutuhan akan meningkat berkali lipat. Syarat penting lainnya adalah tersedianya bahan baku untuk industri lanjutannya.
"Ini yang akan diolah lebih lanjut jadi barang-barang yang akan sampai ke pengguna akhir, misalnya jadi baterai kendaraan listrik, dan produksi kendaraan listrik itu sendiri. Contoh mobil listrik butuh tembaga empat kali lipat demikian juga mineral lainnya," ujar dia.
(rah/rah)
Next Article CT Hingga Menteri Jokowi Buka-Bukaan Soal Ekonomi RI 2023


Mobil Ini Paling Gak Laku di RI, Cuma Terjual 3 Unit

Soeharto Larang Ekspor Ubi, Megawati Stop Pasir & Jokowi Tutup CPO

Ma'ruf Amin Tiba-tiba Tagih Utang ke Prabowo, Begini Isinya!

7 Tanda Anda Masuk Golongan Kelas Menengah, Bukan Cuma Gaji

Pedagang Beras di Pasar Induk Cipinang Ramai-Ramai Ketakutan

Tanda WhatsApp Disadap dari Jarak Jauh Mudah Dikenali, Jangan Abaikan!

Gempa Besar Tsunami di RI Hanya Tunggu Waktu, BRIN Tunjuk Wilayah Ini
