Sri Mulyani Bawa Oleh-Oleh Buat Warga RI, Kabar Baik?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam beberapa pekan terakhir keliling ke berbagai negara menghadiri berbagai agenda ekonomi internasional. Pulang ke Indonesia, Menkeu membawa kabar baik untuk warga RI.

Dalam beberapa pekan terakhir, Menkeu melakukan perjalanan dinas ke Jepang, India, dan Jerman.

Di Jepang, Menkeu bertemu pemimpin perusahaan yang memiliki lini bisnis yang beroperasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kemudian, Sri Mulyani menghadiri Munich Security Confrence di Jerman. Dalam acara tersebut, pemimpin dunia mendiskusikan permasalahan geopolitik dan perubahan iklim.

Terakhir, Sri Mulyani berkunjung ke India dalam rangka agenda kegiatan G20. Menkeu berkoordinasi dengan Menkeu India Nirmala Sitharaman untuk membahas agenda perdagangan dan investasi termasuk krisis energi dan pangan.

Pilihan Redaksi CT Hingga Menteri Jokowi Buka-Bukaan Soal Ekonomi RI 2023 Tantangan Ekonomi 2023: CT Punya 5 Pertanyaan Besar

Dalam kunjungannya ke berbagai negara, Sri Mulyani mendengar banyak kabar baik tentang perekonomian dunia.

Kabar baik pertama adalah langkah China yang sudah mulai membuka kembali ekonominya. Langkah China tentunya membawa optimisme baru untuk banyak negara yang ekonominya terkait dengan negara tersebut, termasuk Indonesia.

Kemudian, perekonomian Eropa juga mulai membaik di tengah tekanan krisis energi dan inflasi tinggi akibat perang Rusia-Ukraina.

Kinerja ekonomi Amerika Serikat juga diperkirakan tidak akan terjerumus ke jurang resesi.

"Ini memberikan harapan, AS, RRT, Eropa baik, India bagus. Artinya ekonomi relatif baik pada 2023 dibandingkan dengan prediksi resesi dunia," kata Menkeu dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2023, pada Selasa (28/2/2023).

Namun, Sri Mulyani mengakui saat ini masih ada teka-teki besar yang dihadapi oleh negara di seluruh dunia, khusus bank sentral.

Otoritas moneter negara-negara di seluruh dunia harus mencari jawaban soal mengadang laju inflasi.

"Ini puzzle, bagaimana kenaikan harga ini, kemungkinan besar kontribusi tidak hanya demand side saja tapi supply side juga," kata Sri Mulyani.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CT Hingga Menteri Jokowi Buka-Bukaan Soal Ekonomi RI 2023