
Simak Upaya RI Jaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian nasional tercatat mampu menjaga pertumbuhannya di tengah kondisi dinamika global seperti ancaman resesi dan kenaikan angka inflasi. Pada 2022, pertumbuhan ekonomi nasional terpantau menyentuh 5,31% secara yoy atau jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70% secara yoy.
Meski pertumbuhan ekonomi global diproyeksi mencatat tren perlambatan tahun ini, perekonomian nasional dinilai tak akan terpengaruh. Ekonomi nasional diprediksi tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3% karena didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi.
Proyeksi tersebut sejalan dengan naiknya aktivitas masyarakat setelah kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat dicabut. Hal ini pun meningkatkan kegiatan sosial ekonomi, prospek bisnis, meningkatnya investasi asing, hingga percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dalam mengawal momentum pertumbuhan ekonomi, CNBC Indonesia menghadirkan Economic Outlook 2023 dengan tema "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian". Acara ini akan diselenggarakan pada Selasa, 28 Februari 2023, pukul 09.00 WIB, di Hotel St. Regis, Jakarta.
Beberapa narasumber yang akan hadir, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Di samping itu, narasumber lainnya, yakni Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa, dan Ekonom Senior INDEF Aviliani.
Dalam acara ini akah hadir juga Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung yang akan memberikan opening remarks dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang akan memberikan keynote speech.
CNBC Indonesia Economic Outlook 2023 dapat disimak secara eksklusif dan live di CNBC Indonesia TV dan streaming di CNBC Indonesia.
Acara ini didukung oleh PT Telkom Indonesia Tbk, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Pertamina (Persero), PT Prudential Sharia Life Assurance, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bayan Resources Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CT Hingga Menteri Jokowi Buka-Bukaan Soal Ekonomi RI 2023