Buru-buru Resign dari PNS Pajak, Rafael Alun Mau Kabur?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
27 February 2023 11:35
Rubicon yang dipakai Mario Dandy Satrio saat menganiaya anak pengurus pusat GP Ansor di Jaksel disita polisi. (Dok. Detik/Istimewa)
Foto: Rubicon yang dipakai Mario Dandy Satrio saat menganiaya anak pengurus pusat GP Ansor di Jaksel disita polisi. (Dok. Detik/Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai dicopot tugas dan jabatannya oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pegawai Ditjen Pajak Eselon III Rafael Alun Trisambodo yang berharta Rp 56,1 miliar secara tiba-tiba menyatakan pengunduran diri melalui surat terbukanya.

Seperti diketahui, nama Rafael Alun ramai dibicarakan masyarakat Indonesia setelah anaknya Mario Dandy Satrio terlibat kasus penganiayaan kepada anak pengurus GP Ansor, David. Serta ulah Mario yang suka pamer harta kekayaan di media sosialnya.

Pada Jumat, 24 Februari 2023 Sri Mulyani melalui video conference mengungkapkan kekecewaannya perihal sikap keluarga Rafael Alun atas tindakan kekerasan dan pamer harta yang kerap dilakukan di media sosial.

Sri Mulyani menyampaikan penuh emosi kekecewaan sekaligus kesedihannya. Karena reputasi yang sudah dibangun lama untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat soal pajak dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), seketika lenyap setelah terungkap jumlah kekayaan Rafael Alun yang mencapai Rp 56,1 miliar berdasarkan data LHKPN per 31 Desember 2022.

Jumlah harta kekayaan Rafael di dalam LHKPN tersebut belum termasuk beberapa kendaraan yang kerap dipamerkan Mario, seperti Jeep Rubicon dan motor gede Harley Davidson.

Pada hari yang sama, yakni Jumat sore (24/2/2023), Rafael menyampaikan kepada publik soal pengunduran dirinya sebagai ASN/PNS Ditjen Pajak Eselon III.

Sri Mulyani resmi mencopot jabatan Rafael lewat konferensi pers pada pukul 09.00 WIB. Kemudian sore hari sekira pukul 16.00 WIB, Rafael lewat surat terbukanya resmi mengundurkan diri sebagai ASN Ditjen Pajak.

Pengunduran diri Rafael dimuat dalam surat terbuka yang diterima CNBC Indonesia, dan ditandatangani oleh Rafael di atas materai. Surat ini pun telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Kementerian Keuangan.

"Saya Rafael Alun Trisambodo menyatakan pengunduran diri atas jabatan dan status saya sebagai Aparatur Sipil Negara Direktorat Jenderal Pajak mulai Jumat 24 Februari 2023," jelas Rafael dalam isi suratnya.

Dalam pengunduran dirinya, Rafael meminta permohonan maaf atas perbuatan penganiayaan dan pamer harta yang dilakukan anaknya, Mario Dandy Satrio.

Permohonan maaf disampaikan Rafael kepada keluarga besar PBNU, GP Ansor Banser, jajaran Kementerian Keuangan, dan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya menyadari bahwa perbuatan yang dilakukan oleh anak saya tidak benar dan telah merugikan banyak pihak," ujarnya.

"Saya juga meminta maaf kepada seluruh pegawai Kementerian Keuangan, terutama rekan-rekan DJP yang sudah sangat dirugikan atas kejadian in," kata Rafael lagi.

Kendati demikian, belum jelas secara pasti apa alasan Rafael mundur, apakah kadung malu karena ulah anaknya Mario Sandy, atau ada maksud lain yang dia rencanakan. Karena keputusan Rafael mengundurkan diri terkesan dan terlihat sangat tiba-tiba.

Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemenkeu pun tengah memeriksa Rafael terkait sumber harta kekayaannya yang selangit itu. Sebab Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menduga terdapat tindakan pencucian uang yang dilakukan oleh Rafael.

CNBC Indonesia pun belum bisa mendapatkan jawaban dari Rafael Alun terkait alasan dirinya mundur sebagai pegawai pajak.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kala Sri Mulyani 'Turun Gunung', Semangati PNS Pajak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular