Peringatan! Jokowi Lagi-lagi Ultimatum Keras Soal Beras

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
24 February 2023 18:07
Presiden Jokowi dalam Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah pada (22/2/2023). (Tangkapan Layar Youtube tvMu Channel)
Foto: Presiden Jokowi dalam Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah pada (22/2/2023). (Tangkapan Layar Youtube tvMu Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo kembali memberikan ultimatum keras khususnya ketersediaan beras menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Jokowi juga menyoroti bahan pangan lainnya seperti cabai, bawang putih, daging, dan minyak.

Hal ini diceritakan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai melakukan Rapat Koordinasi Terbatas mengenai Ketersediaan Pangan di Bulan Ramadhan, di Istana Kepresidenan, Jumat (24/2/2023).

"Beras arahan Presiden masuk puasa lebaran barang sudah ada, jadi beliau agak keras untuk memastikan stok itu ada. beras itu dalam satu bulan ke depan kita panen raya Bulog diminta untuk siap-siap," kata Arief, di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (24/2/2023).

Dalam rangka panen raya, Bapanas juga sudah menaikkan harga Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG), supaya bisa memastikan petani tidak rugi saat panen.

"Dari Permendag 24 Tahun 2020 kemarin kita adjust sedikit, supaya Bulog juga bisa menyerap dari Rp 8.300 menjadi Rp 9.000, yang Rp 4.200 menjadi Rp 4.650 di gudang Bulog nah itu semua udah kita adjust," imbuhnya.

Menurut Arief hal ini dilakukan supaya petani tidak "kapok" untuk melakukan penanaman dan mendapatkan marjin keuntungan yang cukup. Meski imbasnya harga pada di hilir atau tingkat pasar dipastikan naik imbas penyesuaian GKP ini.

"Harga di hilir kenapa naik karena harga GKP-nya hulunya (naik). Sehingga kemarin kita putuskan penggiling padi yang gede-gede saya undang kemudian sepakat jangan sampai kalau panen raya masih kurang nih," ucapnya.

Selain itu untuk daging, dari melalui penugasan pemerintah saat ini bakal menyiapkan importasi daging kerbau 100 ribu ton melalui Bulog dan 100 ribu ton daging sapi melalui Bapanas sepanjang tahun 2023 ini. Arief mengatakan saat ini masih menunggu rekomendasi teknis mengenai hal ini dari Kementerian Pertanian. Sehingga arahan presiden diminta proses ini untuk dipercepat.

"Tadi pak Presiden menugaskan untuk mempercepat rekomendasi teknisnya, sehingga bisa dilanjut persetujuan impor dari Menteri Perdagangan," tutur Arief.

Bapanas juga terus memantau proses yang dilakukan, lanjut Arief sehingga importasi daging ini bisa datang secara bertahap dimulai sejak pertengahan Maret nanti. Adapun arahan Jokowi mengenai importasi daging, menurut Arief juga mencarikan alternatif negara asal daging. Supaya bisa menjadi pembanding ketika harga impor daging tinggi seperti beberapa tahun terakhir.

Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Foto: Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Pekerja mengangkat karungan beras di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Rabu, (22/2). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Australia ini kemarin 2-3 tahun lalu terjadi banjir dan lain-lain kan, itu harganya tinggi sekitar US$ 4,2 per kilogram, kemudian sudah turun. tapi apabila kondisi seperti terjadi seharusnya bisa disandingkan dengan country origin yang lain," sebutnya.

Dia mengatakan alternatif lainnya daging asal Brasil yang bisa lebih murah 5% - 10% dari Australia. Meski membutuhkan waktu 2 bulan untuk mendatangkan sapi hidup. Selain itu dia menyebut Meksiko sebagai asal negara alternatif.

Sementara itu, terkait bawang putih Arief mengungkapkan untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga, importir sudah menyiapkan stok lebih dari 200 ribu ton yang didatangkan langsung dari China. Kemudian untuk minyak goreng pemerintah sudah meminta pengusaha dan sudah sepakat untuk menaikkan pasokan menjadi 450 ribu ton dari 300 ribu ton.

Untuk cabai rawit, memang ada kenaikan harga di beberapa wilayah khususnya DKI Jakarta. Curah hujan tinggi menjadi penyebabnya. Untuk itu dia meminta kepala daerah untuk melakukan distribusi cabai ke daerah yang saat ini kekurangan.

"Pemda bisa menggunakan dana Biaya Tak Terduga (BTT) untuk melakukan mobilisasi stok, ini kita distribusikan ke Pemda untuk melakukan pengamanan pangan daerah masing-masing jadi uang sudah ada dan fasilitas sudah ada. cabainya ini ada," tutupnya.


(emy/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bobol! Lapor Pak Jokowi, Beras di Sini 90% Selundupan Impor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular