
Ekonomi RI Bangkit, Kebutuhan Energi Diramal Naik Segede Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebutuhan energi Indonesia pada 2023 ini diproyeksi akan mengalami peningkatan sekitar 5,4% menjadi 137 ton equivalent dari tahun lalu sebesar 130 ton equivalent.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto mengatakan, proyeksi peningkatan kebutuhan energi Indonesia pada tahun ini dipicu oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun ini, serta adanya pertambahan penduduk 0,9%.
"Kalau kita lihat 2023 berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi APBN 5,3% dan pertambahan penduduk 0,9%, prediksi kebutuhan energi dari 130 ton equivalent jadi 137 ton equivalent," ucapnya dalam acara "Energy & Mining Outlook 2023" CNBC Indonesia, Kamis (23/02/2023).
Dia menjelaskan, kebutuhan energi pasti akan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi karena ada energi yang tidak bisa dimusnahkan.
"Karena selalu pertumbuhan energi lebih besar karena ada sebagian energi loss, gak bisa dimusnahkan," ujarnya.
Dia menyebut, kebutuhan energi masih didominasi di sektor transportasi. Ini tak lain karena disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan kendaraan, sehingga kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga meningkat.
"Sektor transportasi bahwa sebetulnya dipacu oleh pertumbuhan pemakaian kendaraan, di jalan saat ini selalu kemacetan yang menimbulkan konsumsi BBM lebih, sehingga sektor ini paling dominan," tuturnya.
Sementara dari sisi ketahanan energi, terutama dari sisi kelistrikan, dia menyebut saat ini ketahanan energi Indonesia termasuk dalam kategori tahan.
"Untuk kelistrikan kita cukup tahan, index di angka 6,61. Baru masuk kategori tahan, belum sangat tahan karena sangat tahan itu 8-10," lanjutnya.
(wia/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hati-Hati, Gegara Ini Ketahanan Energi RI Bisa Anjlok!
