Internasional

Korut Luncurkan 2 Rudal, 'Wanita Iblis' Beri Peringatan Keras

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 February 2023 11:53
Uji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-17 di Bandara Internasional Pyongyang di Pyongyang, Korea Utara, Jumat (18/11/2022). Pemerintah Korea Utara melakukan uji coba rudal balis balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 yang merupakan rudal terbesar yang dipunyai Korea Utara yang memiliki senjata nuklir, dan merupakan ICBM berbahan bakar cair terbesar di dunia. Rudal yang diluncurkan pada Jumat terbang hampir 1.000 kilometer (621 mil) selama sekitar 69 menit dan mencapai ketinggian maksimum 6.041 kilometer. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Foto: Uji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-17 di Bandara Internasional Pyongyang di Pyongyang, Korea Utara, Jumat (18/11/2022). Pemerintah Korea Utara melakukan uji coba rudal balis balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 yang merupakan rudal terbesar yang dipunyai Korea Utara yang memiliki senjata nuklir, dan merupakan ICBM berbahan bakar cair terbesar di dunia. Rudal yang diluncurkan pada Jumat terbang hampir 1.000 kilometer (621 mil) selama sekitar 69 menit dan mencapai ketinggian maksimum 6.041 kilometer. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wilayah Korea makin memanas. Korea Utara (Korut) dilaporkan menembakkan dua rudal balistik jarak pendek (SRBM) ke arah Laut Timur pada Senin (20/2/2023) waktu setempat.

Ini terjadi sehari setelah Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan udara bersama yang melibatkan pengebom B-1B. Latihan dilakukan sebagai tanggapan atas serangan jangka panjang dan peluncuran rudal jarak jauh oleh Korut.

Kim Yo Jong, saudara perempuan Kim Jong Un, memperingatkan "perlawanan yang sesuai" terhadap latihan militer bersama AS-Korea Selatan.

"Frekuensi menggunakan Pasifik sebagai jarak tembak kami bergantung pada karakter aksi pasukan AS," kata Kim Yo Jong dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah Korea Utara, KCNA, Senin (20/2/2023).

Adapun, Kim terkenal keras dalam sikap militer Korea Utara, sempat mendapat julukan 'Wanita Iblis' setelah tersiar kabar dirinya memerintahkan sejumlah eksekusi pejabat pemerintahan itu.

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran dari daerah Sukchon di Provinsi Pyongan Selatan antara pukul 07:00 dan 07:11 pagi waktu setempat. Rudal tersebut dilaporkan terbang masing-masing sekitar 390 kilometer dan 340 km.

Beberapa jam setelah peluncuran, KCNA melaporkan bahwa unit artileri Tentara Rakyat Korea melepaskan dua tembakan dari peluncur roket ganda 600 mm selama latihan menembak, dan masing-masing terbang sejauh 395 km dan 337 km.

Foto ini, yang dimuat oleh Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara pada 19 Februari 2023, menunjukkan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-15 oleh Korut pada sudut yang lebih tinggi pada hari sebelumnya.

"Sistem senjata itu adalah serangan nuklir taktis berarti membanggakan kekuatan besar yang cukup kuat untuk menetapkan hanya satu peluncur roket ganda dengan empat peluru untuk menghancurkan lapangan udara operasional musuh," kata KCNA dalam laporan berbahasa Inggris, sebagaimana dikutip Yonhap.

KCNA juga mempermasalahkan rencana yang dinyatakan sekutu untuk meningkatkan frekuensi dan intensitas pengerahan aset strategis AS ke Korea.

Militer Korea Selatan mengutuk keras peluncuran rudal terbaru Korut sebagai tindakan provokasi signifikan yang merusak perdamaian dan stabilitas, tidak hanya di Semenanjung Korea tetapi juga di komunitas internasional.

Mereka juga menyebut provokasi itu jelas pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan mendesak Korut untuk segera menghentikan tindakan provokatif tersebut.

"Militer kami akan memastikan postur tanggapan yang tegas berdasarkan kerja sama keamanan antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, dan mempertahankan sikap kesiapan yang tegas berdasarkan kemampuan untuk menanggapi secara luar biasa setiap provokasi Korea Utara," kata JCS dalam pesan teks yang dikirim kepada wartawan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pun ikut mengutuk peluncuran rudal balistik antarbenua Korut. Melalui juru bicaranya, ia meminta Pyongyang untuk menghentikan tindakan provokatif.

"Sekretaris Jenderal mengutuk keras peluncuran rudal balistik lain dari jangkauan antarbenua oleh Republik Demokratik Rakyat Korea," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam pernyataan yang dikeluarkan Minggu, dikutip AFP.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Luncurkan Rudal, Pengebom Nuklir AS Dekati Korut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular