Pesta Harga Komoditas Berakhir, Gimana Efeknya ke PIS?

News - Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
20 February 2023 12:15
Kapal Floating Storage and Offloading (FSO) Abherka milik PT Pertamina International Shipping (PIS) dipastikan terus mendukung ketahanan energi nasional dengan jangka waktu operasi yang kini resmi diperpanjang hingga tahun 2031. (Dok: PT Pertamina International Shipping (PIS) Foto: Kapal Floating Storage and Offloading (FSO) Abherka milik PT Pertamina International Shipping (PIS) dipastikan terus mendukung ketahanan energi nasional dengan jangka waktu operasi yang kini resmi diperpanjang hingga tahun 2031. (Dok: PT Pertamina International Shipping (PIS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sempat menikmati Commodity Boom atau "pesta durian runtuh" dari beberapa komoditas di dalam negeri yang mengalami kenaikan harga jual, tak terkecuali melejitnya harga minyak dan gas bumi (migas).

Namun kelihatannya, harga-harga komoditi pada tahun ini diperkirakan tak lagi sehijau pada tahun lalu. Apakah ini akan berdampak pada bisnis logistik perkapalan migas?

Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, PT Pertamina International Shipping (PIS) mengungkapkan berbagai dampak surutnya commodity boom di Indonesia.

Direktur Utama PT PIS, Yoki Firnandi mengungkapkan berdasarkan evaluasi antara harga komoditas dengan biaya transportasi migas nyatanya tidak selalu berbanding lurus. Dia mencontohkan, pada momentum commodity boom, PIS kesulitan dalam mengantar permintaan migas dikarenakan akomodasi transportasi yang ada yaitu kapal yang dimiliki terbatas.

"Dampak (commodity boom) mungkin sedikit, ada tapi kita lihat berdasarkan evaluasi kita, korelasi harga komoditas dengan biaya angkut itu tidak selalu banding lurus. Kita lihat kebutuhan angkutan kapal atau biaya angkutan kapal ini sesuai dengan supply dan demand di pasar," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Senin (20/2/2023).

Yoki mengungkapkan salah satu yang menyebabkan kurangnya kapal dalam mengakomodasi permintaan minyak yang ada adalah karena para investor di sektor angkutan yang selektif dalam mengucurkan investasinya pada kapal pengangkut migas.

Dia mengklaim, lesunya investasi pada kapal sudah dimulai sejak tahun 2015. Yoki mengatakan bahwa lesunya investasi ini mengakibatkan tidak terpenuhinya transportasi untuk mengangkut permintaan migas saat commodity boom di tahun 2022.

"Kita di sektor angkutan ini, setelah 5 tahun lebih kurang lebih dari 2015-2020 cukup lemah, tidak banyak investor pelaku sektor angkutan. Jadi pemain-pemain sektor angkutan sangat selektif untuk investasi kapal, yang dampaknya sekarang setelah pandemic, terjadi lonjakan permintaan angkutan untuk transportasi komoditas banyak ternyata belum bisa terpenuhi dari kapal eksisting," jelas Yoki.

Adapun, Yoki mengatakan permintaan akan migas semakin melonjak didorong oleh perang antara Rusia dan Ukraina yang membuat permintaan migas di Eropa kini beralih pada ketersediaan di Asia.

Namun begitu, Yoki tetap optimis bahwa potensi bisnis angkutan migas ini masih cukup positif untuk ke depannya. "Jadi kami melihat meski harga komoditas sudah mulai terkoreksi, kami mulai optimis bahwa bisnis angkutan di migas ini masih cukup positif," tutupnya.

Sebagai gambaran, selama empat tahun Pertamina International Shipping berdiri, perusahaan sudah memiliki total sebanyak 750 kapal. Selain kapal milik, PIS juga mengelola time charter dan spot charter yang dapat disewa melalui e-chartering.

"Bisa dibilang PIS sebagai operator kapal terbesar di Asia karena ownership 700-an kapal. Ini setelah kami bergabung jadi integrated marine logistic," ungkap Direktur Operasi Pertamina International Shipping, Brilian Perdana, Selasa (27/12/2022).

Untuk menopang kinerja perusahaan di tahun depan, selain operasional kapal domestik, PIS juga akan mendorong pengoptimalan kantor cabang di Singapura dan Dubai.

"Dua kantor cabang tahun depan bakal menambah revenue. Revenue PIS Singapura tahun ini sudah US$230 juta diharapkan gabungan Singapura dan Middle East (Dubai) di atas US$300 juta tahun depan," tandasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Go Global, Pertamina Shipping Tembus 12 Rute Internasional


(pgr/pgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading