Tenang! Jokowi Bakal Wujudkan Ekonomi RI Tumbuh 7% di 2030

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
17 February 2023 14:55
Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, 1 Des 2022 (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, 1 Des 2022 (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menekankan, program Making Indonesia 4.0 yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 2018 lalu masih terus dilaksanakan. Melalui program ini, pemerintah yakini Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan melalui program itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mendapatkan peningkatan sebesar 1-2% dari rata-rata perkiraan pertumbuhan ekonomi riil sepanjang periode 2018-2030 sekitar 5%.

"Dengan adanya Making Indonesia 4.0 pertumbuhan PDB dapat meningkat 1-2% per tahun dari baseline antara 2018 dan 2030," ujar Airlangga saat Pidato Ilmiah di UGM secara daring, Jumat (17/2/2023).

Selain pertumbuhan ekonomi yang mendapatkan tambahan dukungan, ia mengatakan, program itu turut akan menciptakan lebih dari 10 juta tambahan lapangan kerja dari yang saat ini sekitar 30 juta dan kontribusi sektor manufaktur didorong dari 18-19% menjadi 25% pada 2030.

Menurutnya, manfaat itu akan Indonesia segera peroleh karena Making Indonesia 4.0 merupakan peta jalan yang telah ditetapkan untuk menyiapkan industri nasional menghadapi industri digital. Salah satunya dengan fokus mengembangkan industri manufaktur.

Ada tujuh sektor di industri sektor manufaktur yang digenjot untuk mengimplementasikan program itu, yakni industri makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan, dan farmasi. Tujuh industri itu menyumbang 70% PDB industri, 65% ekspor industri, dan 60% tenaga kerja industri Indonesia.

"Ini menjadi syarat wajib untuk melepas Indonesia dari middle income trap. Sari pendapatan yang ditargetkan di atas 2030 itu mencapai 12 ribu dolar per kapita," ungkap Airlangga.

Selain itu, ia berpendapat, sebetulnya ke depan industri nasional juga perlu terus mempersiapkan diri menghadapi era lanjutan dari 4.0 atau era yang paralel, yaitu society 5.0. Ini berkaitan dengan mulai munculnya smart cities, dan internet sebagai infrastruktur dasar dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih terdigitalisasi.

"Seperti autonomous vehicle, smart farming, home automation, dan berbagai kegiatan lain seperti edge computing, big data analytics, internet of things dan Indonesia mempersiakan Ibu Kota Nusantara yang siap menjadi ibu kota smart cities dan bisa menyiapkan masyarakat untuk masuk ke dalam era society 5.0," tutur Airlangga.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Terkini Jepang Terancam Resesi, Ekonomi Kontraksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular