Internasional

'Malapetaka' Baru Ancam Thailand, Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 17/02/2023 14:01 WIB
Foto: Hutan lebat menutupi Doi Nang Non (gunung wanita berbaring) di atas gua Tham Luang. Dua belas anak laki-laki, anggota tim sepak bola Wild Boars, berusia 11 hingga 17 tahun dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun menghabiskan antara 16 dan 18 hari di gua Tham Luang di Thailand Utara di mana mereka terjebak oleh gelombang air yang tiba-tiba. Mereka dikeluarkan dari gua selama misi berani yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melibatkan penyelam Thailand dan asing. (LightRocket via Getty Images/Thierry Falise)

Jakarta, CNBC Indonesia - Thailand terancam 'malapetaka' baru. Ini terkait kebakaran hutan dan kabul asap di negara itu.

Pemerintah pun mengumumkan larangan "bakar-membakar". Ini berlaku hingga akhir April 2023.

Wakil Sekretaris Jenderal Perdana Menteri (PM) sekaligus penjabat juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri mengatakan bahwa PM Prayuth Chan o-cha telah memerintahkan semua lembaga terkait untuk membahas dan memberikan tanggapan. Tindakan pencegahan, tegasnya, harus dilakukan untuk menekan penyebaran kebakaran hutan.


"Mereka diinstruksikan untuk melakukan after action review pada situasi kebakaran ... untuk mencegah kerusakan akibat kebakaran menyebar ke lingkungan, area pertanian dan properti masyarakat," katanya dikutip dari media Singapura, Channel News Asia (CNA).

"Ini pun untuk mengekang munculnya partikel PM2.5 di udara," jelasnya mengacu pada partikel halus yang merupakan polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan dapat menembus ke dalam paru-paru dalam waktu lama atau masuk ke aliran darah tanpa filter.

"PM memerintahkan penerapan tindakan apa pun yang memungkinkan untuk mengendalikan kebakaran hutan, dan mencari kerja sama dari semua daerah terkait untuk mengamati ... aturan larangan pembakaran dari 1 Februari hingga 30 April," tambahnya.

"Mereka yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi," kata Anucha.

Menurut Departemen Pengendalian Polusi, wilayah utara Thailand diperkirakan akan mengalami tingkat polusi udara yang tidak sehat dan akan tetap berada di bawah pengawasan ketat hingga akhir pekan.

Media lokal juga melaporkan bahwa pihak berwenang telah menutup delapan taman nasional dan cagar alam di 17 provinsi utara untuk mengendalikan peningkatan jumlah kebakaran hutan di sana.

Awal bulan ini, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt memperingatkan masyarakat tentang udara tidak sehat di ibu kota. Ia mendesak masyarakat untuk memantau kesehatan mereka dan mengurangi aktivitas di luar ruangan jika mengalami kesulitan bernapas, iritasi mata, atau batuk.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hampir Diperdagangkan di Kamboja, Begini Cerita Remaja Thailand