Foto Internasional

Astaga Ngerinya! 'Gletser Kiamat' Seukuran Florida Mencair

Reuters, CNBC Indonesia
Kamis, 16/02/2023 13:30 WIB

Gletser Thwaites, yang kira-kira seukuran wilayah Florida dijuluki 'Gletser Kiamat' karena keruntuhannya dapat mendorong kenaikan permukaan laut secara dahsyat.

1/5 Pemandangan udara dari gunung es, hampir seukuran London Raya, yang telah pecah dari Beting Es Brunt setebal 150m digambarkan di Coats Land, Antartika, 24 Januari 2023. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)

Di tengah rentetan gempa bumi yang terjadi baru-baru ini, muncul malapetaka lain. Gletser Thwaites di Antartika Barat mencair dengan cepat dengan cara yang tidak terduga, menurut penelitian baru. Gletser Thwaites, yang kira-kira seukuran wilayah Florida di Amerika Serikat (AS), dijuluki ‘Gletser Kiamat’ karena keruntuhannya dapat mendorong kenaikan permukaan laut secara dahsyat. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)

2/5 Pemandangan udara dari gunung es, hampir seukuran London Raya, yang telah pecah dari Beting Es Brunt setebal 150m digambarkan di Coats Land, Antartika, 24 Januari 2023. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)

Bagian dari penahan gletser tersebut adalah lapisan es yang menjorok ke permukaan laut. Rak ini bertindak seperti gabus, menahan gletser di darat dan memberikan pertahanan penting terhadap kenaikan permukaan laut. Tapi lapisan es yang penting sangat rentan saat lautan menghangat. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)

3/5 Pemandangan udara dari gunung es, hampir seukuran London Raya, yang telah pecah dari Beting Es Brunt setebal 150m digambarkan di Coats Land, Antartika, 24 Januari 2023. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)

Dalam dua penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Rabu (15/2/2023), para ilmuwan mengungkapkan laju pencairan di bawah sebagian besar lapisan es lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya, retakan yang dalam dan formasi "tangga" di es mencair jauh lebih cepat. Saat perubahan iklim semakin cepat, Gletser Thwaites berubah dengan cepat. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)

4/5 Pemandangan udara dari gunung es, hampir seukuran London Raya, yang telah pecah dari Beting Es Brunt setebal 150m digambarkan di Coats Land, Antartika, 24 Januari 2023. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)

Setiap tahun, gletser ini menumpahkan miliaran ton es ke lautan, menyumbang sekitar 4% dari kenaikan permukaan laut tahunan. Pencairan yang sangat cepat terjadi pada titik di mana gletser bertemu dengan dasar laut, yang telah mundur hampir sembilan mil (14 kilometer) sejak akhir 1990-an, memperlihatkan potongan es yang lebih besar ke air laut yang relatif hangat. (PNRA/Handout via REUTERS)

5/5 Pemandangan udara dari gunung es, hampir seukuran London Raya, yang telah pecah dari Beting Es Brunt setebal 150m digambarkan di Coats Land, Antartika, 24 Januari 2023. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)

Keruntuhan total Thwaites sendiri dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut lebih dari dua kaki (70 sentimeter), yang cukup untuk menghancurkan komunitas pesisir di seluruh dunia. Meski begitu, Tjwaites juga bertindak seperti bendungan alami untuk es sekitarnya di Antartika Barat, dan para ilmuwan memperkirakan permukaan laut global pada akhirnya bisa naik sekitar 10 kaki jika Thwaites runtuh. (European Union/Copernicus Sentinel-2 Imagery/Processed by DG DEFIS/Handout via REUTERS)