Surplus Neraca Dagang 33 Bulan Beruntun, Ini Penyebabnya!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 15/02/2023 11:55 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat di kapal tongkang bermuatan batubara dari Kalimantan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (4/8/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan Indonesia Januari 2023 mengalami surplus US$ 3,87 miliar. Surplus ini bertahan selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Penyumbang terbesar dari surplus ini adalah bahan bakar mineral, yakni batu bara. 

"Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Januari 2023 membukukan surplus selama 33 bulan berturut-turut," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah, Rabu (15/2/2023).

Surplus ini terutama berasal dari sektor nonmigas US$ 5,29 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$ 1,42 miliar.


Adapun penyumbang surplus berasal dari sektor nonmigas yang didorong kenaikan ekspor bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja.

Sementara itu, posisi neraca migas masih mengalami defisit US$ 1,42 miliar pada Januari 2023. Defisit ini disumbang oleh minyak mentah dan hasil minyak.

Secara mitra dagang, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus Amerika Serikat (AS), Filipina dan India. Di sisi lain, posisi defisit dialami Indonesia terhadap Thailand, Australia dan Argentina.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemenperin Catat Industri Mainan Domestik Surplus