Top! RI Surplus Neraca Dagang 48 Bulan Beruntun Capai US$ 157 Miliar

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
15 May 2024 11:53
Suasana bongkar muat peti kemas di Kompleks PT Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa,  (08/05). PT Pelindo II (Persero)/IPC terus mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan melakukan modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan,  sebagai upaya menekan biaya logistik di Tanah Air. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan Indonesia April 2024 mengalami surplus US$3,56 miliar. Ini adalah surplus ke-48 bulan beruntun sejak Mei 2020.

Dengan surplus 48 bulan beruntun ini, maka nilai kumulatif surplus neraca perdagangan mencapai US$ 157,21 miliar.

"Neraca perdagangan barang Indonesia telah surplus selama 48 bulan beruntun atau selama 4 tahun sejak Mei 2020," tegas Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, dalam rilis BPS, Rabu (15/5/2024).

Pudji mengatakan, jika dipilih menurut komponennya selama 48 bulan terakhir, komponen migas mengalami defisit US$ 66,93 miliar. Sementara itu, komponen nonmigas mengalami surplus US$ 224,15 miliar.

Adapun, tiga negara penyumbang surplus neraca perdagangan Indonesia selama 48 bulan terakhir secara akumulasi a.l. Amerika Serikat sebesar US$ 54,24 miliar, India sebesar US$ 48,74 miliar dan Filipina sebesar US$ 34,81 miliar.

Sementara itu, tiga negara penyumbang defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang periode 48 bulan terakhir a.l. Brasil US$ 9,64 miliar, kemudian Singapura US$ 18,91 miliar dan Australia sebesa US$ 21,35 miliar.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Neraca Dagang RI Surplus US$ 870 Juta di Februari 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular