Ada Badai PHK, Menperin Blak-blakan Ramal Nasib Industri

News - Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
14 February 2023 19:00
Relaksasi Impor Bahan Baku Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kondisi di industri alas kaki, serta tekstil dan produk tekstil (TPT) saat ini sudah mulai lebih baik. Bahkan, ujarnya, sudah mulai menunjukkan tren rebound alias bangkit, meski belum ekspansi dan di tengah hantaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

"PHK TPT sekarang sudah membaik, trennya sudah mulai rebound walaupun memang belum ekspansi. Jadi, dalam IKI (indeks kepercayaan industri) itu masih di bawah 50 memang, tapi sudah membaik, rebound," kata Agus saat ditemui wartawan di Gedung DPR, Selasa (14/2/2023).

Dalam waktu singkat, Agus berharap industri TPT sudah bisa kembali ke level 50 poin. Sebab, ia melihat pelemahan dari ekonomi dunia yang juga mempengaruhi industri, termasuk industri TPT dan alas kaki tidak akan berlangsung lama.

"Ekonomi dunia akan kembali membaik, mudah-mudahan dalam perhitungan kami ini sekitar kuartal II-2023, sehingga market nanti akan terbentuk kembali," ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, pemulihan industri alas kaki sekarang ini jauh lebih bagus sehingga dalam waktu dekat diharapkan bisa terjadi ekspansi di industri alas kaki. Sehingga diharapkan akan kembali mendorong penyerapan tenaga kerja baru.

"Jadi kalau dia kontraksi lama itu kan wajar saja akan ada layover dan lain sebagainya, walau pun kita sudah meminta kepada perusahaan untuk tidak melakukan itu (PHK)," tutur dia.

Untuk itu, lanjutnya, kebijakan pemerintah akan fokus untuk memperkuat perekonomian dan mendorong ekspansi.

"Nanti kami ini dalam berbagai kebijakan juga termasuk dari penguatan kembali ekonomi global itu akan ada ekspansi, yang pasti akan menciptakan lapangan kerja, akan ada penyerapan tenaga kerja," pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenakaer) mengungkapkan, jumlah karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) tercatat sudah mencapai ratusan ribu, mencakup pekerja mulai dari manufaktur hingga startup.

"2022 ada sekitar 490 ribu," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (13/2/2023).

"Sampai Februari masih di awal, kita masih melihat data yang paling pasti karena datanya bisa dilihat dari beberapa sumber misal dari klaim Jaminan Hari Tua (JHT), intinya kita nggak tahu pasti," katanya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pak Jokowi, Industri Garmen Makin Gawat, PHK di Mana-Mana!


(dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading