Internasional

Kena Covid hingga Terseret Perang, Jepang Selamat dari Resesi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 14/02/2023 09:50 WIB
Foto: Bendera yang merayakan Reiwa, era kekaisaran baru Jepang, dipajang di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. REUTERS / Kim Kyung-Hoon

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang merilis laporan ekonomi 2022 pada Selasa (14/2/2023). Dalam rilis itu, ekonomi Negeri Sakura tercatat naik 1,1% pada 2022, turun dari realisasi 2021 sebesar 2,1%.

Meskipun demikian, Jepang kembali berhasil lolos dari jurang resesi.

Secara tahunan (yoy), ekonomi kuartal IV-2022 berhasil tumbuh 0,6%, berbalik dari kontraksi 1% pada kuartal sebelumnya. Namun, realisasi tersebut masih di bawah ekspektasi pasar sebesar 2% yoy.


Secara kuartalan (qtq), ekonomi Jepang tumbuh sebesar 0,2% pada kuartal IV-2022. Hasil ini berbalik dari kontraksi 0,3% pada kuartal sebelumnya meskipun di bawah ekspektasi yang meramalkan pertumbuhan 0,5% yoy.

Konsumsi swasta meningkat setelah kontrol perbatasan yang ketat dicabut, yakni 0,5% vs 0% dan pengeluaran pemerintah naik 0,3% vs 0,1%.

Dari segi perdagangan internasional, ekspor meningkat selama lima kuartal berturut-turut, sementara impor turun untuk pertama kalinya sejak kuartal III-2021.

Sementara itu, investasi bisnis turun 0,1% setelah sebelumnya mencatatkan kenaikan hingga 0,3%.

Adapun, sendiri merupakan tahun yang bergejolak bagi Jepang. Di tahun itu, Jepang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tajam bahkan hingga di atas 100 ribu kasus per hari.

Di sisi lain, perang Rusia-Ukraina yang pecah di awal tahun lalu juga berdampak pada perekonomian Negeri Matahari Terbit. Pasalnya, Tokyo juga ikut memberlakukan sanksi terhadap tetangganya itu.

Selain itu, terjadi peningkatan harga energi setelah pertempuran itu pecah.

Meskipun demikian, ekonomi Jepang tercatat belum pernah mengalami resesi sejak pandemi Covid-19 mulai merebak awal 2020 kendati beberapa kali mencatatkan kontraksi.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inti Jepang Menanjak ke Level Tertinggi Dalam 2 Tahun