
Negeri Indah Ini Dihantam Malapetaka, Ada Darurat Nasional

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Selandia Baru mengumumkan keadaan darurat nasional untuk ketiga kalinya dalam sejarah akibat Topan Gabrielle menyebabkan banjir yang meluas, tanah longsor, dan gelombang laut besar di Pulau Utara.
Kieran McAnulty, Menteri Manajemen Darurat, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kerusakan luas yang disebabkan oleh topan ini membuat deklarasi darurat nasional diperlukan untuk mendukung mereka yang terkena dampak.
"Ini adalah peristiwa cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya yang berdampak besar di sebagian besar Pulau Utara," kata McAnulty, Selasa (14/2/2023), dilansir Reuters.
Keadaan Darurat Nasional hanya diumumkan pada dua kesempatan sebelumnya, yakni setelah gempa 6,3 di Christchurch pada 2011 dan awal pandemi Covid-19.
Gabrielle telah berada 100 km timur laut Auckland di beberapa pulau kecil, tetapi sekarang bergerak ke barat daya. Organisasi meteorologi MetService mengatakan hujan terburuk telah berlalu di Auckland tetapi akan mulai berdampak lebih jauh ke selatan.
Topan tersebut telah membawa hujan lebat, banjir, dan angin kencang melintasi Pulau Utara dan memaksa banyak pemukiman pantai dievakuasi. Pusat evakuasi telah didirikan di seluruh Pulau Utara. Banyak orang tanpa listrik, jalan ditutup, dan beberapa kota terputus sama sekali.
Media lokal memuat foto orang-orang yang duduk di atas bangunan yang dikelilingi air banjir, rumah-rumah di bawah bukit setelah tanah longsor, dan jalan-jalan yang terendam air.
Sementara itu, sebuah kapal angkatan laut Selandia Baru sedang menuju kapal pesiar yang menyalakan suar daruratnya pagi ini di lepas pantai timur negara itu.
"Ini telah dan terus menjadi peristiwa yang serius dan signifikan bagi kawasan kami," kata Rachel Kelleher, Deputi Pengendali Manajemen Darurat Auckland.
"Tetap mengikuti perkembangan terkini dan saling menjaga," katanya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tetangga RI Ini Terancam Masuk Jurang Resesi, Siapa Lagi?
