Panas! Benda Misterius Masuk Langit China, Mata-Mata AS?
Jakarta, CNBC Indonesia - Benda terbang di langit tak hanya terjadi di Amerika Serikat (AS), tetapi juga di China. Sebuah benda terbang tak dikenal terdeteksi di atas perairan dekat kota pelabuhan China utara yang dekat dengan Laut Bohai.
Biro Pengembangan Kelautan Qingdao mengirim pesan ke kapal penangkap ikan bahwa sebuah benda terbang tak dikenal terdeteksi di atas perairan dekat Rizhao. Menurut laporan outlet berita berbasis di Shanghai The Paper, pihak berwenang setempat mengatakan mereka siap untuk menembak jatuh benda tersebut.
Laporan menyebut kapal penangkap ikan diperintahkan untuk waspada dan "menghindari risiko". Namun tak disebutkan kapan pesan itu dikirim atau kapan objek itu terlihat.
"Jika puing-puing jatuh di sekitar perahu Anda, tolong bantu ambil gambar sebagai bukti. Jika kondisinya memungkinkan, tolong bantu menyelamatkannya," kata pesan itu, mengutip South China Morning Post (SCMP) yang dikutip Channel News Asia (CNA), Senin (13/2/2023).
Biro mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengeluarkan peringatan keamanan ke kapal nelayan terdekat. Tetapi tidak ada informasi terbaru tentang objek tersebut.
Penampakan itu terjadi saat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengadakan latihan militer selama seminggu di Selat Bohai. Ini adalah sebuah wilayah yang menghubungkan Laut Bohai dan bagian utara Laut Kuning.
Menurut pemberitahuan yang dikeluarkan oleh otoritas keselamatan maritim di Dalian, latihan dimulai pada Minggu. Dalian sendiri adalah sebuah kota pelabuhan di provinsi utara Liaoning.
Itu juga terjadi seminggu setelah AS menembak jatuh balon mata-mata China di atas Atlantik. Namun Beijing membantah itu adalah pesawat pengintai, dan menyebut itu digunakan untuk memantau cuaca dan telah memasuki wilayah udara AS secara tidak sengaja.
Insiden itu juga memicu spekulasi di AS tentang spionase China. Gedung Putih mengatakan balon China yang jatuh adalah bagian dari program pengawasan multi-negara yang telah dikembangkan Beijing selama beberapa tahun.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan produsen balon tersebut memiliki "hubungan langsung dengan militer China dan merupakan vendor yang disetujui untuk tentara". Produsen balon terbesar China, Zhuzhou Rubber Research & Design Institute, di bawah China National Chemical Corporation, telah membantah adanya kaitan dengan insiden balon tersebut.
Sementara itu, Pentagon mengatakan pihaknya menembak jatuh objek kedua di atas Alaska pada Jumat, tetapi tidak memberikan rincian tentang objek tersebut. Kejadian ini diikuti oleh penembakan objek lain yang terbang di atas wilayah Yukon Kanada selama akhir pekan atas perintah Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau.
(sef/sef)