Internasional

Peternakan Babi China Tingginya 26 Lantai & Super Canggih

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
10 February 2023 15:15
FILE PHOTO: Piglets drink milk from a sow at a pig farm in Yaji, Guangxi Zhuang Autonomous Region, China, March 21, 2018. REUTERS/Thomas Suen/File Photo
Foto: Peternakan babi di Yaji, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China. (REUTERS/Thomas Suen)

Jakarta, CNBC Indonesia- Peternakan babi di China saat ini sedang kewalahan menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan lahan pertanian dan produksi pakan yang kurang memadai. Padahal, babi merupakan komoditas pangan terpenting di Tiongkok.

Untuk memenuhi permintaan babi yang semakin tinggi, negara tersebut melakukan inovasi dengan membangun gedung penyembelihan babi yang futuristik. Perusahaan China Hubei Zhongxin Kaiwei Modern Husbandry membangun "peternakan super canggih".

Gedung ini terletak di pinggiran kota Ezhou yang berada di sisi selatan Sungai Yangtze dan diakui sebagai peternakan babi terbesar di dunia. Sebuah gedung penyembelihan babi identik akan dibuka segera.

Gedung setinggi menara London tersebut dilengkapi kamera high-definition untuk memonitor babi-babi yang terhubung ke ruang komando. Tak main-main, kamera tersebut dioperasikan di sebuah ruang komando dan dikepalai teknisi handal layaknya di pusat komando badan antariksa Amerika Serikat (AS) NASA. 

Teknisi ini memonitor pergerakan peternakan tersebut lewat layar raksasa. Gedung tersebut memiliki 26 lantai dan berbentuk mirip dengan gedung-gedung tinggi pada umumnya di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Setiap lantai dalam gedung ini berfungsi seperti sebuah peternakan yang terpisah untuk setiap tahap dalam hidup babi berusia muda. Mulai dari tempat bagi babi hamil, ruangan untuk melahirkan, area untuk menyusui, dan ruangan untuk membesarkan babi muda.

Pemberian makanannya juga dilakukan secara high-tech dengan sistem conveyor belt atau ban berjalan yang membawa makanan ke lantai atas. Kemampuan mengantar makanan dari ban berjalan tersebut bisa mencapai satu juta ton per harinya.

Makanan dibagi sesuai dengan tahap hidup, berat, dan kesehatan babi.

Peternakan babi pertama mulai beroperasi pada Oktober 2022 dan sat kedua gedung mencapai kapasitas penuh pada akhir tahun ini, diperkirakan akan ada 1,2 juta babi yang dibesarkan setiap tahun.

Peternakan canggih ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan babi ke depan. Pembangunan ini juga diharapkan bisa mengubah sistem peternakan babi di China kea rah yang lebih modern.

"Peternakan babi saat ini masih terbelakang jauh beberapa dekade ke belakang dibandingkan negara maju. Modernisasi ini memungkinkan kita untuk mempercepat perbaikan sektor peternakan," tutur Presiden Hubei Zhongxin Kaiwei Modern Animal Husbandry, Zhuge Wenda, dikutip dari The New York Times.

Harga babi memang tengah melandai tetapi bisa kembali melonjak setiap saat begitu perekonomian China pulih seperti sedia kala. Menurunnya permintaan, supply yang mencukupi, dan meningkatnya penyebaran Covid-19 adalah faktor-faktor yang menyebabkan anjloknya harga babii saat ini.

Penjualan daging babi turun menjadi 64 ribu ton pada Desember 2022. Ini hampir setengah dari penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Analis dari Rabobank, Pan Chenjun, memperkirakan bahwa harga daging babi masih bisa turun. Harga saat ini, belum mencapai titik terendah.

Babi memiliki hubungan erat dengan masyarakat Tiongkok sebagai hewan ternak yang berharga dan sumber daging serta pupuk. Dalam sejarah, daging babi hanya disajikan pada kesempatan spesial seperti Tahun Baru atau Imlek.


(mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Babi Bikin Pening China, Ada Apa Lagi Xi Jinping?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular