Internasional

Babi Jadi Biang Keladi, Inflasi China Naik

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 February 2025 12:00
Ilustrasi babi merah (Freepik)
Foto: Ilustrasi babi merah (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi meningkat di China pada Januari 2025. Hal ini dikarenakan liburan Tahun Baru Imlek yang telah meningkatkan belanja masyarakat di awal tahun.

Indeks harga konsumen (IHK), ukuran utama inflasi, naik 0,5% pada Januari 2025 menurut Biro Statistik Nasional (NBS) China. Minggu (9/2/2025). Angka ini adalah yang tertinggi sejak angka bulan Agustus, di mana IHK sebesar 0,6%, sekaligus melampaui kenaikan 0,4% yang diprediksi oleh analis Bloomberg.

NBS melaporkan kenaikan harga barang-barang terkait dengan liburan, di mana Tahun Baru Imlek membuat jutaan orang bepergian ke kampung halaman mereka dan merayakannya dengan pesta dan minuman. Tercatat, harga sayuran segar naik 2,4% secara year-on-year dan harga daging babi naik 13,8%.

"Peningkatan harga bulan lalu terutama disebabkan oleh harga pangan yang lebih tinggi dan harga layanan terkait pariwisata pada liburan Tahun Baru Imlek yang lebih awal dari biasanya," tulis analis Goldman Sachs Xinquan Chen dalam sebuah catatan pada hari Minggu, dikutip Senin (10/2/2025).

"Namun, peningkatan tersebut kemungkinan akan menjadi hambatan pada bulan Februari karena permintaan musiman memudar."

China mengalami penurunan harga tertajam selama 14 tahun pada bulan Januari 2024, di akhir periode deflasi selama empat bulan. Meskipun deflasi menunjukkan biaya barang turun, hal itu menimbulkan ancaman bagi ekonomi yang lebih luas karena konsumen cenderung menunda pembelian.

Kurangnya permintaan kemudian dapat memaksa perusahaan untuk memangkas produksi, menghentikan perekrutan atau memberhentikan pekerja, sementara berpotensi juga harus mendiskon stok yang ada, mengurangi profitabilitas meskipun biaya tetap sama.

Beijing sendiri telah meluncurkan serangkaian langkah untuk meningkatkan ekonomi tahun lalu, termasuk memangkas suku bunga dan membatalkan pembatasan pembelian rumah. Bulan lalu, para pembuat kebijakan memperluas skema subsidi untuk barang-barang rumah tangga umum, mulai dari pemurni air hingga laptop dan kendaraan listrik.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Makin Tak Baik-Baik Saja, Ini Tanda Barunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular