Internasional

Kisruh Balon Mata-Mata China Kian Panas, AS Masih Ngotot

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 07/02/2023 06:11 WIB
Foto: Balon mata-mata Cina yang diduga melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, AS 4 Februari 2023. (REUTERS/RANDALL HILL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perselisihan diplomatik terus memanas karena balon 'mata-mata' China yang terbang melintasi Amerika Serikat ditembak jatuh.

Beijing pada Senin menuduh AS "bereaksi berlebihan" dan "menggunakan kekuatan militer secara sembarangan" dalam menembak jatuh balon China, sekaligus memperingatkan kerusakan hubungan bilateral.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa hubungan antara Washington dan Beijing tidak dilemahkan oleh insiden tersebut.


"Kami menjelaskan kepada China apa yang akan kami lakukan. Mereka mengerti posisi kami. Kami tidak akan mundur," katanya, dilansir The Guardian, Selasa (7/2/2023).

Adapun, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah memperingatkan timpalannya, Wang Yi, bahwa AS akan mengambil "tindakan yang tepat untuk melindungi kepentingan kami".

"Seharusnya tidak terlalu mengejutkan bagi Beijing ketika balon itu ditembak jatuh keesokan harinya," kata Price.

"[Jika itu adalah pesawat AS di atas China] Anda hanya bisa membayangkan tanggapan dari Beijing," tambahnya.

Pentagon mengatakan potongan-potongan puing pertama telah ditemukan di permukaan laut lepas pantai South Carolina, sementara pekerjaan untuk menemukan potongan-potongan yang telah tenggelam ke dasar laut terus dilakukan. Ia meminta masyarakat untuk melaporkan setiap fragmen yang terdampar di pantai.

Kementerian luar negeri China menyatakan keputusan AS untuk menembak jatuh balon China yang diklaim Beijing telah menyimpang dari jalurnya telah "berdampak serius dan merusak" hubungan antara kedua negara.

Objek melayang, yang menurut Washington adalah balon mata-mata, telah menghabiskan beberapa hari terbang di atas Amerika Utara, membuat Amerika Serikat membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing.

Beijing memprotes penembakan balon tersebut, mengeklaim bahwa balon tersebut adalah pesawat sipil yang terlempar keluar jalur, dan pada Minggu mengajukan pengaduan resmi ke kedutaan AS di China.

"Tindakan Amerika Serikat berdampak serius dan merusak upaya dan kemajuan kedua belah pihak dalam menstabilkan hubungan China-AS sejak pertemuan di Bali," kata Wakil Menteri Luar Negeri Xie Feng dalam pengaduan tersebut, menurut pernyataan kementerian luar negeri yang dikutip AFP, Senin (6/2/2023).

Dia merujuk pada pertemuan puncak antara presiden Joe Biden dan Xi Jinping pada November dalam gelaran puncak pertemuan G20 di Bali, Indonesia.

Beijing, pernyataan itu menambahkan, "memperhatikan perkembangan situasi" dan "berhak untuk membuat reaksi lebih lanjut yang diperlukan".


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Dagang Usai, Trump Umumkan Kesepakatan Baru AS-China