Internasional

Geger AS-China Panas karena Balon Mata-Mata, Sebut-Sebut Bali

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 February 2023 16:35
Balon mata-mata Cina yang diduga melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, AS 4 Februari 2023. (REUTERS/Randall Hill) Foto: Balon mata-mata Cina yang diduga melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, AS 4 Februari 2023. (REUTERS/RANDALL HILL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China kembali menurun ke titik terendah. Hal ini diakibatkan insiden balon udara yang diduga mata-mata China di wilayah Negeri Paman Sam.

AS pun telah mengambil tindakan terhadap balon itu. Jet tempur Washington menembaknya jatuh di lepas pantai South Carolina pada Sabtu waktu setempat.

Seorang pejabat militer AS mengatakan bahwa puing-puing tersebar di lautan sejauh tujuh mil. Disebut beberapa kapal militer AS berada di lokasi.

China bereaksi dan mengutuk keras. Dalam pernyataan terbaru, Senin (6/1/2023) siang, Kementerian Luar Negeri menyebut langkah AS telah merusak kemajuan hubungan pasca pertemuan di KTT G-20 di Bali, November 2022.

"Balon adalah pesawat sipil yang terlempar keluar jalur ... Pada Minggu, pesawat sudah mengajukan pengaduan resmi ke kedutaan AS di China," kata Wakil Menteri Luar Negeri Xie Feng, dikutip AFP.

"Tindakan AS berdampak serius dan merusak upaya dan kemajuan kedua belah pihak dalam menstabilkan hubungan China-AS sejak pertemuan di Bali," tambahnya seraya menyebut pesawat itu digunakan untuk tujuan meteorologi dan ilmiah.

"China jelas meminta AS untuk menangani ini dengan baik dengan cara yang tenang, profesional, dan terkendali ... AS bersikeras menggunakan kekuatan, jelas bereaksi berlebihan," tambah Kemlu China lagi dimuat Reuters.

Kekhawatiran makin panasnya hubungan kedua negara muncul akibat insiden ini. Namun seorang peneliti dalam diplomasi AS-China di wadah pemikir Dewan Hubungan Luar Negeri AS, David Sacks, meragukan bila ada dampak yang besar.

"Mereka akan mengeluarkan pernyataan dengan sedikit gertakan di dalamnya, tetapi saya tidak berpikir China akan mencoba menanggapi dengan cara apa pun," katanya kepada CNBC International, seraya menambahkan bahwa meningkatkan masalah tersebut tidak akan banyak bermanfaat bagi China.

Di sisi lain, peneliti di Akademi Ilmu Sosial China, Lu Xiang, mengatakan kepada Global Times pada hari Minggu bahwa peledakan ini menyebabkan kerugian besar bagi Beijing. Pasalnya, balon itu mengandalkan teknologi sipil canggih yang mungkin belum dimiliki Washington.

"Faktanya, balon ketinggian seperti itu dilengkapi dengan teknologi mutakhir dalam hal material, yang mungkin belum dimiliki pihak AS," ujarnya.

Serupa, profesor di Institut Hubungan Internasional di China Foreign Affairs University, Li Haidong, mengatakan ancaman spionase dari balon itu yang digembor-gemborkan politisi AS. Ia menggambarkannya sebagai hal berlebihan.

"Dari pemerintah AS hingga opini publik, insiden balon telah dieksploitasi untuk memicu sentimen anti-China, yang hanya akan membuat kebijakan China AS lebih agresif," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bali Memang Magis! Romantisme AS-China Berlanjut di Kamboja


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading