Internasional

Skandal Adani yang Disebut Jokowi Bisa Buat Negara Ini Goyang

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 February 2023 21:14
NEW DELHI, INDIA - FEBRUARY 25: Chairman and founder of the Adani Group Gautam Adani seen during the News18 Rising India Summit  on February 25, 2019 in New Delhi, India. (Photo by Sanjeev Verma/Hindustan Times via Getty Images)
Foto: Hindustan Times via Getty Images/Hindustan Times

Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal yang melibatkan miliuner Gautam Adani diramal memiliki dampak yang serius bagi perekonomian India. Hal ini diakibatkan larinya investor dari perusahaan milik taipan ternama itu.

Pada perdagangan Senin, (6/2/2023), Adani Enterprises kehilangan 4% dan Adani Transmission turun 10% di sesi pagi Mumbai. Adani Green Energy, Adani Power dan Adani Total Gas masing-masing turun 5%.

Di sisi lain, Adani Port and Special Economic Zone melawan tren dan diperdagangkan 2% lebih tinggi. Namun analis mengatakan pandangan pasar terhadap perusahaan Adani tetap bergejolak.

"Akan ada lebih banyak volatilitas di India tahun ini," ujar salah satu analis Bernstein, Venugopal Garre, dikutip CNBC International.

"Karenanya pasar rentan terhadap koreksi. Cara terbaik untuk mengambil transaksi semacam itu adalah dengan mencari arbitrase dalam pertumbuhan tersirat."

Meski begitu, Goldman Sachs, Nomura, dan HSBC menilai lain. Ketiganya menilai perkembangan terbaru terkait kasus Adani tidak mungkin menghasilkan efek limpahan yang lebih luas untuk pasar saham India.

"Kami percaya masalah kredit cenderung bersifat istimewa dan kecil kemungkinannya memiliki penularan yang lebih luas atau masalah sistemik untuk pasar kredit luar negeri India," kata analis Goldman Sachs Kenneth Ho dan Chakki Ting dalam catatan Jumat.

Mereka mencatat ketidakpastian seputar Adani, dengan mengatakan bahwa obligasi dolar AS yang beredar dapat merusak sentimen investor. Namun kekhawatiran tersebut "tidak mungkin memiliki dampak penularan yang lebih luas".

Sebelumnya, Adani disebut-sebut telah melakukan penipuan keuangan dan penggelapan dana. Hal ini dipaparkan perusahaan trading short selling, Hindenburg Research.

Adani pun memberikan sanggahannya. Dalam pernyataan setebal 413 halaman yang dilihat CNBC Indonesia, pria asal India itu mengungkapkan bahwa tudingan dari Hindenburg itu merupakan sesuatu yang tidak tepat.

"Dokumen tersebut merupakan kombinasi jahat dari kesalahan informasi selektif dan fakta tersembunyi yang berkaitan dengan tuduhan tak berdasar dan mendiskreditkan untuk mendorong motif tersembunyi," tulis Adani dalam sanggahan tersebut.

Menurutnya, laporan Hindenburg itu bukan hanya merupakan sebuah serangan kepadanya. Tapi juga sebuah serbuan bagi India, utamanya di institusi dan otoritas keuangan, yang dapat menghambat kemajuan Negeri Bollywood itu.

Meski begitu, akibat laporan ini, Indeks Miliarder Bloomberg menunjukkan kekayaan bersih Gautam Adani turun lebih jauh pada hari Jumat. Tercatat, kekayaan pribadinya telah berkurang lebih dari setengahnya sepanjang tahun ini, turun 51,1%, atau US$ 61,6 miliar (Rp 930 triliun).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: PM Modi Rasis ke Warga Muslim, Oposisi India Ngamuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular