Fakta: Ekonomi RI Tumbuh 5,31%, Orang Miskin Tambah Banyak

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
06 February 2023 21:00
angka kemiskinan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022 tercatat tumbuh 5,31% secara tahunan (year on year/yoy). Namun, jumlah penduduk miskin justru bertambah.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,31% (yoy). Adapun Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal IV-2022 mencapai Rp 5.114,9.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, berdasarkan komponen pengeluaran pembentuk PDB Indonesia pada 2022, sebanyak 51,87% berasal dari konsumsi rumah tangga dan 20,08% berasal dari pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

Kendati demikian, Margo menyoroti bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan PMTB pada 2022 belum pulih seperti level prapandemi.

"Pertumbuhan PMTB 2022 sebesar 3,87%, pertumbuhan ini belum kembali pada level prapandemi," jelas Margo dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023). Diketahui PMTB tumbuh hingga 4,45% pada 2019.

Demikian juga dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2022 yang hanya mencapai 4,93%, sementara sebelum pandemi atau tepatnya pada 2019, pertumbuhan secara tahunan mencapai 5,04%.

Di sisi lain, persentase penduduk miskin justru naik pada 2022. Merujuk data BPS, peningkatan persentase kemiskinan mulai dirasakan sejak 2020 atau masa awal pandemi Covid-19, yang puncaknya mencapai 10,19% pada September 2020.

Kemudian, persentase kemiskinan terus menurun secara berurutan, yakni 10,14% pada Maret 2021, turun menjadi 9,71% pada September 2021, dan 9,54% pada Maret 2022.

Kendati demikian, per September 2022, tingkat kemiskinan kembali meningkat menjadi 9,57%. Dalam angka, total penduduk miskin ini berjumlah 26,36 juta orang atau naik 0,20 juta orang dibandingkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2022.

BPS mencatat, peningkatan jumlah penduduk miskin pada 2022 tersebut, salah satunya akibat peningkatan inflasi sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.

Pemerintah sebenarnya telah memberi bantuan seiring dinaikkannya harga BBM pada September 2022, agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Di sisi lain, harga-harga komoditas yang dikonsumsi penduduk miskin juga ikut terkerek, terutama beras, salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi masyarakat.

Harga beras pada September 2022 diketahui naik 1,46% dibandingkan Maret 2022. Hal ini turut memberi pengaruh besar terhadap naiknya angka garis kemiskinan Indonesia pada September 2022.

Secara rinci, penduduk miskin perkotaan pada September mencapai 7,53% naik dari posisi Maret yang mencapai 7,5%.

Sementara persentase penduduk miskin perdesaan naik menjadi 12,36% pada September 2022, dari sebelumnya pada Maret mencapai 12,29%.

Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan meningkat sebanyak 0,16 juta orang. Dari 11,82 juta orang pada Maret 2022 menjadi 11,98 juta orang pada September 2022.

Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan meningkat sebanyak 0,04 juta orang, dari 14,34 juta orang pada Maret 2022 menjadi 14,38 juta orang pada September 2022.

Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp 535.547,00/kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 397.125,00 atau 74,15% dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 138.422,00 atau 25,85%.

Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,34 orang anggota rumah tangga.

Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.324.274/rumah tangga miskin per bulan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Semua Boleh Happy! Dunia 2023 Tak Semenyeramkan Dibayangkan


(cap/cap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading