Internasional

Ramai Konglomerat China Bawa Harta ke Tetangga RI, Ada Apa?

News - Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
04 February 2023 21:15
A tourist boat passes by the Marina Bay Sands, Singapore's casino resort, Monday June 13, 2011 in Singapore. Singapore's central bank said last week a survey of analysts shows the economy will likely grow 6.2 percent this year, more than the previous estimate. (AP Photo/Wong Maye-E) Foto: Marina Bay Sands (AP Photo/Wong Maye-E)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat China kelas atas dengan harta kekayaan melimpah dikabarkan berbondong-bondong memindahkan kekayaan mereka ke Singapura.

Singapura mereka pilih lantaran komunitas berbahasa mandarin. Mereka mendapat tekanan dari Partai Komunis China terhadap kekayaan mereka untuk dipaksa menjadi sebagai harta 'kemakmuran bersama'. Kebanyakan dari mereka terdiri dari miliarder teknologi dan selebritis tidak taat pajak.

Kehadiran orang-orang kaya dari China ini bahkan sudah dirasakan dengan berbagai tanda, seperti beberapa rumah mewah yang mulai terisi di Singapura. Rumah mewah tersebut bahkan dilengkapi dengan pemandangan tepi laut di Pulau Sentosa, yang juga memiliki taman hiburan, kasino, dan klub golf bergengsi.

"Anda tidak dapat membayangkan cara mereka membelanjakan uang. Ini gila," kata Pearce Cheng, CEO AIMS, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan imigrasi dan relokasi, dikutip dari AFP, Sabtu (4/2/2023).

Pearce Cheng bahkan menjadi saksi di mana dia pernah menghadiri pesta klien-nya yang merupakan konglomerat pindahan dari China, yang mana pesta tersebut dimeriahkan dengan minuman wiski asal Jepang bernama "Yamazaki 55". Wiski tersebut dinilai langka bernilai sekitar US$ 800.000 per botol.

Selain itu, firma milik Cheng juga pernah membantu klien konglomerat China untuk menemukan kondominium mewah, mempekerjakan sopir, dan mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah swasta bergengsi.

Para pendatang baru itu, lanjut Cheng, mengendarai Rolls Royce dan Bentley, dan sering terlihat di klub golf papan atas seperti Klub Golf Sentosa yang eksklusif, di mana anggota asing membayar US$ 670.000 setahun. Mereka juga bahkan rela membeli cerutu seharga US$ 61.000.

"Banyak dari mereka adalah orang China yang lebih muda, dengan pakaian desainer yang modis, dan mereka biasanya menyendiri dan makan di antara mereka sendiri, yang tidak mengherankan," kata Benny Teo, direktur pengelola Blazon, sebuah konsultan yang berspesialisasi dalam golf.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bayi-Bayi Singapura Bermunculan, Bye-bye Resesi Seks?


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading