Seram, Skandal Konglomerat Ini Picu Ketakutan Malapetaka Baru

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 February 2023 09:55
NEW DELHI, INDIA - FEBRUARY 25: Chairman and founder of the Adani Group Gautam Adani seen during the News18 Rising India Summit  on February 25, 2019 in New Delhi, India. (Photo by Sanjeev Verma/Hindustan Times via Getty Images)
Foto: Hindustan Times via Getty Images/Hindustan Times

Jakarta,CNBC Indonesia - Skandal yang menyeret grup konglomerasi, Adani Group milik miliuner Gautam Adani memicu kekhawatiran di pasar keuangan India. Melansir Reuters, kondisi ini bahkan memicu parlemen India menuntut penyelidikan menyusul anjloknya saham perusahaan milik Adani. 

Di saat bersamaan, lembaga pemeringkat Moody's mempringatkan si konglomerat kemungkinan akan kesulitan menaikkan modal dan S&P memangkas prospek 2 unit bisnisnya.

Krisis ini berawal saat Riset Hidenburg mengeluarkan laporan saat penjual jangka pendek di Amerika Serikat menuding Adani memanipulasi saham. Selain itu hal serupa juga terjadi pada utang yang tidak berkelanjutan. Adani sendiri sudah membantah laporan itu dan mengaku tidak membuat kesalahan pada sanggahan terperinci namun gagal menahan penurunan saham yang tak kunjung reda.

Pada akhirnya Kementerian Koperasi India turun tangan akibat masalah ini. Dua pejabat pemerintah menyatakan kementerian meninjau laporan keuangan Adani dan pengajuan peraturan lain yang dibuat sebelumnya.

Selain itu sejumlah politisi juga mendesak penyelidikan lebih luas. Termasuk sumber mengatakan bank sentral meminta rincian paparan pada pemberi pinjaman ke Adani.

"Perkembangan yang merugikan ini kemungkinan akan mengurangi kemampuan grup meningkatkan modal untuk mendanai belanja modal atau membiayai kembali utang yang jatuh tempo selama 1-2 tahun ke depan. Kami menyadari sebagian dari belanja modal dapat ditangguhkan," kata Moody's dikutip dari Reuters, Sabtu (4/2/2023).

Ahli Strategis pasar Saxo Markets, Charu Chanana menyatakan ada kekhawatiran krisis Adani bisa meluas. Namun dia melihat kemungkinan masih terbatas di sektor perbankan.

"Kekhawatiran penularan meluas, namun masih terbatas pada sektor perbankan," kata dia.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kena Skandal-Harta 'Raib', Gautam Adani Terpaksa Lakukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular