Jokowi Sibuk Hilirisasi, Faktanya Pabrik-Pabrik Tekstil Mati!
Jakarta, CNBC Indonesia - Program hilirisasi sektor pertambangan nikel, timah, bauksit dan lainnya sedang digenjot Presiden Jokowi untuk menopang nilai tambah demi Indonesia menuju negara maju. Namun, di sisi lain sektor industri lain seperti manufaktur khususnya padat karya sedang bergelimpangan mati karena kena dampak lesunya pasar global.
Pada akhir 2022 lalu, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Produk Tekstil Provinsi Jabar (PPTPJB) Yan Mei mengatakan efek perang Rusia - Ukraina membuat konsumsi masyarakat Eropa dan Amerika Serikat menjadi lesu. Dampaknya pun terlihat dengan banyaknya pabrik yang tutup di Indonesia karena permintaan pasar ekspor turun.
"Ada 18 perusahaan yang tutup dari 14 kabupaten/kota di Jawa Barat, yang terpaksa melakukan PHK terhadap kepada sekitar 9.500 karyawan. Angka ini akan terus berubah seiring laporan yang masuk. Tahun depan masih bisa terus bertambah akibat adanya tekanan resesi global," kata Yan Mei November 2022.
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat, 97 pabrik tekstil dan produk tekstil (TPT) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 30 ribu orang buruh. Angka itu berdasarkan laporan yang masuk ke API per 21 November 2022.
"Berdasarkan dari hasil laporan anggota yang masuk, API saja, ada sebanyak 30.166 total karyawan yang terkena PHK," kata Ketua Bidang Ketenagakerjaan dan Pengembangan SDM BPP API Nurdin Setiawan kepada CNBC Indonesia.
(hoi/hoi)