Internasional

'Kerajaan' Rudal China Berdiri Dekat RI, Ini Penampakannya

News - sef, CNBC Indonesia
31 January 2023 21:59
Sebuah proyektil diluncurkan dari lokasi yang tidak ditentukan di China selama latihan tembakan langsung jarak jauh oleh tentara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China, Kamis (4/8/2022). China melakukan Foto: Rudal (Lai Qiaoquan/Xinhua via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - 'Kerajaan' rudal China disebut berada di dekat RI. Ini tak lain merujuk wilayah yang disengketakan, Laut China Selatan (LCS).

Mengutip laporan Radio Free Asia (RFA), citra satelit menunjukkan sejumlah pulau di Kepulauan Paracel, kini dilengkapi rudal darat-ke-udara yang siap ditembakkan kapan saja. Kepulauan Paracel sendiri disebut China dengan Xisha, juga diklaim tetangga RI, Vietnam, sebagai bagian dari teritorinya.

Sejumlah gambar yang berasal dari Maxar Technologies juga viral di Twitter. Gambar ini menunjukkan batalion rudal baru di Pulau Woody. Atap biru menunjukkan dimana rudal berada sebagaimana dibuat Maxar.

Situs pertahanan udara yang baru dibangun di Sansha (Laut Cina Selatan/Kepulauan Paracel) Diduga merupakan batalion HQ-9. (Google Earth)Foto: Situs pertahanan udara yang baru dibangun di Sansha (Laut Cina Selatan/Kepulauan Paracel) Diduga merupakan batalion HQ-9. (Google Earth)

"Empat bangunan dengan atap yang bisa dibuka di sebuah situs di Woody, yang terbesar dari Kepulauan Paracel di LCS," bunyi artikel itu, dikutip Selasa (31/1/2023).

"Menunjukkan apa yang tampak seperti peluncur rudal permukaan-ke-udara di dalamnya," tambah artikel itu.

Tak ada konfirmasi dari China. Namun beberapa analis mengatakan dugaan pangkalan rudal di Pulau Woody konsisten dengan penelitian mereka.

"PLA telah mempertahankan kemampuan pertahanan udara di Pulau Woody selama bertahun-tahun," kata analis di perusahaan keamanan siber Recorded Future, Zoe Haver.

"Beberapa dari kemampuan ini kemungkinan berada di bawah batalyon Unit 92155 yang berbasis di Pulau Woody, yang kemungkinan besar merupakan brigade pertahanan udara dalam cabang penerbangan Angkatan Laut PLA," tambahnya.

Sistem rudal yang dimaksud juga diyakini SAM HQ-9 China. Ini jangkauan operasional 200 kilometer (124 mil) di ketinggian dan dapat menimbulkan ancaman serius bagi lalu lintas udara militer dan sipil.

Sebelumnya, China mengklaim 90% wilayah lautan itu miliknya. Beijing bahkan melakukan ekspansi besar-besaran di lautan yang juga diklaim oleh beberapa negara-negara di Asia Tenggara seperti Vietnam dan Filipina.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Alasan Ratu Elizabeth II Harus Minum Es Batu Bulat


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading