Tak Lagi Andalkan Aramco, Produk Kilang Pertamina Mengkilap

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
31 January 2023 17:30
Kilang TPPI. Doc PT Kilang Pertamina Internasional
Foto: Kilang TPPI. Doc PT Kilang Pertamina Internasional


Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) terus berupaya untuk menerapkan strategi optimasi crude and product di Subholding Refining & Petrochemical. Adapun dari kegiatan tersebut telah berkontribusi pada imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) menjadi 81,91% dari target 79,86%.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan terdapat dua hal yang mempengaruhi tingginya Yield Valuable Product tersebut. Diantaranya yakni crude cost dan intake cost, di mana perusahaan sebelumnya sangat tergantung dengan jenis crude atau minyak tertentu dengan harga mahal dan volume terbatas.

"Tadinya kita memang porsi terbesar ada di Aramco, kini kita sudah membuka opsi dari berbagai negara dan kita lakukan blending di kilang yang bisa menghasilkan produk yang tinggi," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Selasa (31/1/2023).

Di samping itu, saat ini perusahaan juga tengah menambah jenis dari produksi kilang yang nilai nya lebih tinggi. Misalnya seperti halnya low-sulfur diesel yang dapat diekspor oleh perusahaan.



Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Aditiyawarman sebelumnya membeberkan bahwa impor minyak mentah kilang Pertamina berasal dari berbagai macam negara. Namun sejauh ini mayoritas berasal dari Timur Tengah.

"Macam-macam. Tapi paling besar itu Middle East, Arab, Algeria," kata dia saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/11/2022).

Adapun produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) di kilang perusahaan pada 2022 telah mengalami peningkatan. Terutama, setelah pada tahun 2021 produksi perusahaan mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.

Taufik mengatakan, pada tahun 2022 perusahaan sudah memproses 336 juta barel minyak mentah. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang hanya 331 juta barel.

"Setelah pandemi ini kan 2021 dimasak 331 juta barel setahun. Mungkin 2022 di 336 juta barel per tahun," kata dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Rogoh Rp29,7 T untuk Perawatan Kilang Sampai 2026

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular