
Maaf Bukan RI, Singapura Sah Impor Listrik 100 MW dari Sini

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura akan mengimpor 100 megawatt (MW) listrik dari Malaysia sebagai bagian dari uji coba selama dua tahun. Kerja sama ini menandai pertama kalinya listrik dari Malaysia akan dipasok ke Singapura secara komersial.
Impor akan dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara perusahaan YTL PowerSeraya dari Singapura dan TNB Genco dari Malaysia. Kemitraan tersebut telah diresmikan pada Senin kemarin, disaksikan oleh Menteri Tenaga Kerja Tan See Leng dan Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz.
YTL PowerSeraya mengatakan listrik akan diekspor melalui interkonektor yang baru ditingkatkan. Listrik tersebut akan dibeli terlebih dahulu dari TNB Pasir Gudang Energi, perusahaan kendaraan khusus yang dimiliki sepenuhnya oleh TNB Genco, sebelum diekspor.
Ini akan menghasilkan sekitar 1,5% dari permintaan listrik Singapura. Angka tersebut cukup untuk memberi daya sekitar 144.000 flat HDB empat kamar selama setahun.
"Kedua belah pihak akan bekerja sama dengan Otoritas Pasar Energi Singapura (EMA) dan Komisi Energi (Malaysia) untuk menyempurnakan semua pengaturan teknis dan pengaturan peraturan di bawah Kerangka Impor Listrik dan perjanjian tersebut akan berlaku efektif setelah pemenuhan kondisi sebelumnya," menurut pernyataan bersama, mengutip CNA, Selasa (31/1/2023).
Direktur Pelaksana TNB Genco, Nor Azman Mufti, mengatakan perjanjian tersebut merupakan langkah positif untuk penguatan pasokan energi lintas batas menuju realisasi jaringan listrik ASEAN yang sepenuhnya saling terhubung.
"Ini akan menandai peluncuran perdana TNB Genco ke pasar Singapura melalui penjualan listrik lintas batas dan kami berharap ini akan menjadi katalis untuk menangkap proyek-proyek masa depan di pasar ini," katanya.
YTL PowerSeraya adalah satu-satunya pihak di Singapura yang memiliki pengalaman dalam perdagangan listrik lintas batas dan penyelesaian keuangan. Perusahaan sempat melakukan perdagangan lintas interkonektor untuk memasok listrik ke TNB di Malaysia pada tahun 2011 dan 2013.
Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan, Geneco, juga melayani pasar listrik ritel Singapura. EMA mengatakan pada Oktober 2021 telah menunjuk YTL PowerSeraya untuk uji coba selama dua tahun untuk mengimpor listrik 100 MW dari Semenanjung Malaysia.
"YTL PowerSeraya dipilih karena proposalnya paling mampu memenuhi persyaratan EMA untuk uji coba impor listrik melalui interkonektor yang ada," kata pihak berwenang.
Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana Singapura untuk memperkuat arsitektur grid regional, kata Menteri Perdagangan dan Industri Chan Chun Sing saat itu. Uji coba awalnya diharapkan akan dimulai pada awal 2022.
Juni lalu, Singapura mulai mengimpor hingga 100 MW tenaga air terbarukan dari Laos melalui Thailand dan Malaysia. Sebelumnya, perjanjian pembelian listrik awal selama dua tahun ditandatangani antara Keppel Electric dan Electricite du Laos (EDL) milik negara Laos.
Singapura bermaksud untuk mengimpor hingga empat gigawatt (GW) listrik rendah karbon pada tahun 2035. Ini akan menghasilkan sekitar 30 persen pasokan listrik negara tersebut pada tahun tersebut.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Luhut Sebut Singapura Brengsek, Ada Apa?