IMF: Ekonomi Asean Bakal Tumbuh 4,3%, Berkah China Reopening?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 January 2023 10:27
Pierre-Olivier Gourinchas Kepala Ekonom & Direktur, Departemen Riset saat berbicara dalam Pembaruan Outlook Ekonomi Dunia di Singapura. (Tangkapan Layar Youtube IMF)
Foto: Pierre-Olivier Gourinchas Kepala Ekonom & Direktur, Departemen Riset saat berbicara dalam Pembaruan Outlook Ekonomi Dunia di Singapura. (Tangkapan Layar Youtube IMF)

Jakarta, CNBC Indonesia - International Monetary Fund (IMF) memperkirakan perekonomian global berbalik arah. Ekonomi diyakini tidak begitu suram seperti perkiraan sebelumnya.

IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 akan mencapai 3,4% dan tumbuh melambat menjadi 2,9% pada 2023. Kemudian meningkat menjadi 3,1% pada 2024.

IMF pun meramal pertumbuhan ekonomi Asean-5 - Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand - akan melambat sebesar 4,3% pada tahun ini, dari perkiraan 4,7% pada 2022. Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Asean-5 adalah perbaikan ekonomi China.

Kepala Ekonom dan Direktur Riset IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan pembukaan kembali ekonomi China, disebut sebagai salah satu penyelamat pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini.

"Pembukaan kembali China yang tiba-tiba menyelamatkan jalan bagi pemulihan aktivitas yang cepat dan kondisi keuangan global telah membaik karena inflasi mulai mereda," kata Gourinchas dalam World Economic Outlook (WEO) (31/1/2023).

Dia menambahkan perbaikan ekonomi China juga akan berpengaruh terhadap sebagian besar negara Asia.

"Untuk banyak ekonomi Asia, pembukaan perdagangan internasional akan berpengaruh pada aktivitas perdagangan dan akan menjadi faktor dominan," ujar Gourinchas.

Dalam WEO kali ini, IMF mengingatkan negara berkembang harus membiarkan nilai tukarnya beradaptasi dengan kondisi pengetatan kebijakan moneter global ini.

"Ini dilakukan menggunakan cadangan devisa dan manajemen aliran modal untuk memperhalus kerentanan volatilitas yang berlebihan," tegas Gourinchas.

Lebih lanjut, Gourinchas mengatakan fragmentasi global tengah berkembang. Dia berpesan agar negara-negara di dunia memperkuat kerja sama bilateral.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anti-Resesi! Ekonomi Asean Diramal Tumbuh Nyaris 5% di 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular