Internasional

Alert! China Bangun Pangkalan Rudal Dekat RI, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
31 January 2023 07:30
SPRATLY ISLANDS, AT SEA - OCTOBER 25: Buildings and structures are seen on the artificial island built by China in Mischief Reef on October 25, 2022 in Spratly Islands, South China Sea. China has progressively asserted its claim of ownership over disputed islands in the South China Sea by artificially increasing the size of islands, creating new islands and building ports, military outposts and airstrips. The South China sea is an important trade route and is of significant interest as geopolitical tensions remain high in the region. (Photo by Ezra Acayan/Getty Images)
Foto: Getty Images/Ezra Acayan

Jakarta, CNBC Indonesia - China dilaporkan telah menempatkan sebuah pangkalan rudal di wilayah Laut China Selatan (LCS). Ini terjadi tatkala wilayah perairan itu masih disengketakan antara Beijing dengan beberapa negara Asia Tenggara.

Penempatan ini terungkap melalui citra satelit yang menunjukan fasilitas pertahanan udara China di Kepulauan Paracel, tepatnya di Pulau Woody. Analis mengatakan gambar itu memperlihatkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang telah mempunyai rudal darat-ke-udara berjenis HQ-9 di pangkalan itu.

"PLA telah mempertahankan kemampuan pertahanan udara di Pulau Woody selama bertahun-tahun," kata Zoe Haver, analis di perusahaan keamanan siber Recorded Future, dikutip dari RFA, Selasa (31/1/2023).

"Beberapa dari kemampuan ini kemungkinan berada di bawah batalyon Unit 92155 yang berbasis di Pulau Woody, yang kemungkinan besar merupakan brigade pertahanan udara dalam cabang penerbangan Angkatan Laut PLA."

Secara kemampuan, sistem rudal SAM HQ-9 China memiliki jangkauan operasional 200 kilometer (124 mil) di ketinggian dan dapat menimbulkan ancaman serius bagi lalu lintas udara militer dan sipil.

Sementara itu, selain pangkalan rudal, China juga disebutkan sedang membuat fasilitas militer di tiga pulau buatan yang telah sepenuhnya dimiliterisasi.

"Struktur serupa dengan atap yang dapat dibuka terdeteksi di terumbu Subi, Mischief dan Fiery Cross, bagian dari Kepulauan Spratly di LCS," tulis Tom Shugart, Rekan Senior di Center for a New American Security.

LCS sedang menjadi potensi konflik global yang meluas. Pasalnya China terus mengklaim 90% wilayah lautan itu miliknya dan melakukan ekspansi besar-besaran di lautan yang juga diklaim oleh beberapa negara-negara di Asia Tenggara seperti Vietnam dan Filipina.

Bahkan, China dilaporkan telah membangun kota seluas 800 ribu mil persegi di Kepulauan Paracel. Kota itu dinamai Shansa.

Luas Itu membuatnya 1.700 kali luas New York City. Di kota itu, China sudah membuat beberapa fasilitas kelas kota yang memiliki fasilitas seperti desalinasi air laut dan fasilitas pengolahan limbah, perumahan publik baru, sistem peradilan yang berfungsi, jangkauan jaringan 5G, sekolah, dan penerbangan charter reguler.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kerajaan Militer China Berdiri Dekat RI, Berisi 5000 Tentara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular